Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh: Dulu Relawan Jokowi-JK, Sekarang Relawan Indonesia

Kompas.com - 22/08/2014, 18:24 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua umum Partai Nasional Demokrat, Surya Paloh mengatakan, relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini bukan lagi bertugas untuk memenangkan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla. Kini para relawan telah menjadi relawan Indonesia yang mengawal pemerintahan Jokowi-JK 5 tahun kedepan.

"Relawan Jokowi-JK, kalian naik pangkat menjadi relawannya Indonesia," ujar Surya Paloh dalam pidatonya pada acara Halal Bihalal Partai Nasdem, di JiExpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (22/8/2014).

Surya mengatakan, ada dua misi suci yang harus dijalankan para relawan saat ini. Misi yang pertama, kata dia, para relawan harus mencerdaskan kehidupan dalam berbangsa. Misi yang kedua, lanjut Surya, para relawan berkewajiban membangun dan mendorong agar Jokowi-JK dan partai politik pendukung berhasil mensejahterakan rakyat Indonesia.

"Mari bersama-sama mengawal dan mengamankan serta memberikan pikiran kita dan saran kita terhadap pemerintahan baru," ujar Surya.

Acara halal bihalal berlangsung pada pukul 16.00 WIB dan berakhir sekitar pukul 17.00 WIB. Dalam acara tersebut, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Jokowi-JK, memberikan penghargaan berupa patung kecil berbentuk obor, kepada 40 kelompok relawan yang selama Pemilu Presiden 2014 bekerja keras untuk membantu memenangkan Jokowi-JK menjadi Presiden.

"Simbol obor sebagai bentuk perjuangan relawan belum berakhir. Semangat relawan akan terus berkobar dalam mengawal pemerintahan Jokowi-JK," ujar pembawa acara.

Kelompok relawan yang mendapatkan penghargaan diantaranya, Seknas Jokowi, JKW4P, BaraJP, Repdem, JKW4P7, Relawan Tanpa Nama, Jasmev, Projo, dan Cokro100.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com