Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba di Jakarta, Jokowi Ingin "Cooling Down" Dahulu

Kompas.com - 02/08/2014, 15:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden terpilih Joko Widodo telah berada di Jakarta hari ini, Sabtu (2/8/2014), setelah tiga hari menghabiskan waktu liburan bersama keluarga di Surakarta, Jawa Tengah.

Berdasarkan pantauan Tribunnews.com, pria yang sapaan akrabnya Jokowi ini masuk ke kediamannya dengan mobil Kijang Innova berwarna hitam di Jalan Sawo, Jakarta Pusat, sekitar pukul 14.30 WIB.

Para pengawal pribadi yang menjemput Gubernur DKI Jakarta ini pun langsung pergi meninggalkan kediaman Jokowi, menuju ke pos yang berada di seberang Jalan Sawo dan beberapa menuju ke rumah dinas kegubernuran DKI Jakarta, di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.

Menurut informasi dari seorang pengawal pribadi Jokowi, saat ini Jokowi enggan untuk diajak wawancara. Disampaikan bahwa mantan Walikota Solo ini ingin beristirahat sampai hari Senin pekan depan.

"Bapak (Jokowi) ingin cooling down dulu sampai hari Senin nanti," kata seorang pengawal pribadinya.

Pesawat yang ditumpangi Jokowi mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur sekitar pukul 13.00 WIB. Para pengawal pribadi baik dari unsur Kepolisian maupun Dinas Perhubungan DKI jakarta bertolak dari rumah dinas kegubernuran sekitar pukul 11.30 WIB menjemput Jokowi.

Seperti diketahui, Setelah menunaikan salat Ied di Balai Kota, Jakarta, Jokowi bertolak ke Surakarta pada tanggal 29 Juli 2014. Di Surakarta, Jokowi menjalani beberapa kegiatan, seperti menggelar open house di Jalan Kutai Utara, kawasan Sumber, Surakarta pada hari Rabu (30/7/2014) kemarin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com