Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jenderal Budiman Tak Hadiri Pelantikan KSAD Letjen Gatot Nurmantyo

Kompas.com - 25/07/2014, 11:32 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo resmi menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Darat setelah dilantik oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Gatot menggantikan Jenderal TNI Budiman. Namun, prosesi pelantikan Gatot yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (25/7/2014), tanpa dihadiri Budiman.

Gatot dilantik berdasarkan Keputusan Presiden nomor 36/TNI 2014. Di dalam pembacaan sumpah jabatannya, Gatot berjanji akan menghindari segala bentuk perbuatan yang masuk dalam tindak pidana korupsi.

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya untuk diangkat pada jabatan ini, langsung atau tidak langsung, dengan nama atau dalih apa pun, tiada memberikan atau menjanjikan ataupun akan memberikan sesuatu kepada siapa pun juga. Bahwa saya untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatan ini tiada menerima dari siapa pun juga, langsung atau pun tidak langsung, suatu janji atau pemberian," ucapnya.

Mantan Panglima Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat itu juga berjanji setia pada Undang-Undang Dasar 1945 dan akan melakukan segala undang-undang dan peraturan yang berlaku bagi negara RI.

"Saya akan menjalankan tugas dan kewajiban dengan rasa penuh tanggung jawab pada bangsa dan negara," katanya.

KOMPAS.COM/Sandro Gatra Letjen Budiman


Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto enggan berkomentar soal ketidakhadiran Budiman.

"Saya enggak tahu (alasan Budiman tidak hadir). Tanyakan langsung sama yang bersangkutan," ucap Djoko.

Setelah pelantikan tersebut, Budiman ditempatkan sebagai perwira tinggi di Mabes TNI hingga waktu pensiunnya pada September 2014.

Pelantikan KSAD baru ini sempat menimbulkan tanda tanya publik lantaran dilakukan setelah Pilpres 2014 dan sebelum pensiun.

Pergantian tersebut lalu dikaitkan dengan kemarahan Presiden di hadapan 200 perwira tinggi TNI/Polri dalam pertemuan di Kementerian Pertahanan, Senin (2/6/2014). Presiden menyebut, ada jenderal aktif yang tidak netral menghadapi Pemilihan Presiden 2014. (baca: SBY Marah Ada Pihak yang Menarik Dukungan Jenderal Aktif)

Istana membantah bahwa pergantian KSAD disebut karena terkait politik. Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, pergantian KSAD sudah dipertimbangkan sejak lama dan tak ada kaitannya dengan pelaksanaan Pilpres 2014. (baca: Istana: Pergantian KSAD untuk Regenerasi, Tak Terkait Pilpres)

Adapun Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko menegaskan, tidak ada yang istimewa dalam proses pergantian jabatan di dalam tubuh TNI. Begitu pula, kata dia, dalam pergantian KSAD. (baca: Panglima TNI Anggap Biasa Rencana Pergantian KSAD)

Budiman sudah membantah isu bahwa pemberhentian dirinya sebagai KSAD lantaran terindikasi terlibat politik praktis. Budiman memastikan dirinya tidak pernah terlibat politik, khususnya pada Pemilu Presiden 2014. (baca: KSAD: Saya Kesatria dan Bukan Pengkhianat)

Letjen Gatot Nurmantyo merupakan lulusan Akademi Militer 1982 yang dibesarkan di tubuh pasukan baret hijau Kostrad. Beberapa jabatan pernah disandangnya antara lain Danrindam Jaya, Danrem 061/Suryakencana (2006-2007), Kasdivif 2/Kostrad (2007-2008), Dirlat Kodiklatad (2008-2009), Gubernur Akmil (2009-2010), Pangdam V/Brawijaya (2010-2011), Komandan Kodiklat TNI AD (2011-2013), dan Pangkostrad (sejak 2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Jokowi Bersepeda di CFD Sudirman-Thamrin sambil Menyapa Warga Jakarta

Nasional
KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

KPK Kantongi Data Kerugian Ratusan Miliar dalam Kasus PT Taspen, tapi Masih Tunggu BPK dan BPKP

Nasional
4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

4 Kapal Perang Angkut Puluhan Rantis Lapis Baja demi Pengamanan WWF ke-10 di Bali

Nasional
Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Prabowo Pilih Rahmat Mirzani Djausal sebagai Bacagub Lampung

Nasional
KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

KPK Masih Telusuri Pemberi Suap Izin Tambang Gubernur Maluku Utara

Nasional
Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Menhub Budi Karya Diminta Jangan Cuma Bicara soal Sekolah Kedinasan Tanggalkan Atribut Militer

Nasional
Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Potret 'Rumah Anyo' Tempat Singgah Para Anak Pejuang Kanker yang Miliki Fasilitas Bak Hotel

Nasional
Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Logo dan Moto Kunjungan Paus Fransiskus Dirilis, Ini Maknanya

Nasional
Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Viral Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk, Ini Klarifikasi Bea Cukai

Nasional
Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Pemilihan Calon Pimpinan KPK yang Berintegritas Jadi Kesempatan Jokowi Tinggalkan Warisan Terakhir

Nasional
Saat 'Food Estate' Jegal Kementan Raih 'WTP', Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Saat "Food Estate" Jegal Kementan Raih "WTP", Uang Rp 5 Miliar Jadi Pelicin untuk Auditor BPK

Nasional
Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com