Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dipertanyakan, 2.945 WNI di Singapura Memilih dengan Paspor

Kompas.com - 18/07/2014, 19:34 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 2.945 warga negara Indonesia (WNI) di Singapura memilih pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2104 hanya dengan menunjukkan paspor. Hal itu dipertanyakan saksi semua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

"Pemilih yang hanya menggunakan paspor bisa banyak sekali, sampai lebih dari 2.000," kata saksi pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, Yanuar Arief, pada rapat pleno Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara Pilpres 2014 di Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, Jumat (18/7/2014).

Dia mengatakan, pemungutan suara luar negeri yang digelar lebih awal ketimbang jadwal di dalam negeri membuat peluang mobilisasi pemilih lebih besar.

"Bisa saja dia (pemilih) cuma beli obat di Singapura pas ada pemungutan suara, dia ikut memilih. Di Indonesia dia memilih lagi," kata pengurus Partai Keadilan Sejahtera itu.

Hal senada dipertanyakan saksi pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Arif Wibowo. Mobilisasi pemilih dapat terjadi pada negara-negara perbatasan. Di sisi lain, Komisioner KPU Ida Budhiati memerintahkan Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Singapura untuk memperbaiki berita acara D1 Singapura, terutama terkait pengguna hak pilih di kota itu. Pemungutan suara di Singapura sementara dimenangkan Jokowi-JK dengan 30.250 suara sedangkan Prabowo-Hatta 7.639 suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com