Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Jokowi Rebut Suara NU, Prabowo Suara Muhammadiyah

Kompas.com - 26/06/2014, 17:29 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Lingkaran Survei Indonesia memetakan basis dukungan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla serta Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Hasilnya, basis dukungan dari kategori organisasi massa, Jokowi dan Prabowo sama-sama memiliki mesin di dua ormas Islam terbesar di Indonesia, yaitu Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Jokowi-JK mendapat dukungan paling dominan dari Nahdlatul Ulama (NU), yakni sebanyak 46,2 persen. Sedangkan dukungan NU kepada Prabowo-Hatta, yakni sebesar 40,2 persen.

Di sisi lain, Prabowo-Hatta mendapat suara dominan dari kalangan Muhammadiyah sebesar 48,6 persen. Sementara Jokowi-JK mendapat dukungan Muhammadiyah sebesar 42,9 persen.

Meski sama-sama kuat di basis ormas Islam, kedua pasang calon itu memiliki basis pemilih yang berbeda jika dilihat dari kategori jenis kelamin dan tingkat pendidikan. Dilihat dari jenis kelamin, pendukung Prabowo-Hatta paling banyak berasal dari kalangan laki-laki, yakni sebesar 43,2 persen.

"Prabowo disukai laki-laki karena karakternya yang maskulin, berani, dan tegas," ujar Peneliti LSI Fitri Hari dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (26/6/2014).

Sementara pendukung Jokowi lebih banyak dari kalangan perempuan, yakni sebesar 48,1 persen. Kalangan perempuan, sebut Fitri, lebih menyukai karakter Jokowi yang sederhana dan merakyat.

Dilihat dari kategori tingkat pendidikan, Prabowo-Hatta mendapat dukungan dominan dari pemilih berpendidikan tinggi, yakni pemilih yang pernah kuliah dan di atasnya. Sementara Jokowi memiliki basis pendukung berpendidikan menengah ke bawah.

Survei ini dilakukan pada 1-9 Juni 2014 dengan melibatkan 2.400 pemilih di 33 provinsi. Metode penelitian dijalankan secara standar dengan teknik multistage random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka. Margin of error penelitian ini, yakni plus minus 2 persen. Survei dilengkapi dengan riset kualitatif melalui focus group discussion, in-depth interview, dan media analisis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biduan Nayunda Nabila Mengaku Diberi Cincin oleh SYL

Biduan Nayunda Nabila Mengaku Diberi Cincin oleh SYL

Nasional
Momen Jokowi dan Iriana Nge-vlog, Beri Semangat ke Warganet yang Berangkat Kerja  Pagi-pagi

Momen Jokowi dan Iriana Nge-vlog, Beri Semangat ke Warganet yang Berangkat Kerja Pagi-pagi

Nasional
Saat SYL Hamburkan Uang Negara dan Pribadi buat Biduan Nayunda...

Saat SYL Hamburkan Uang Negara dan Pribadi buat Biduan Nayunda...

Nasional
 6 Fakta Densus 88 Polri Buntuti Jampidsus Kejagung

6 Fakta Densus 88 Polri Buntuti Jampidsus Kejagung

Nasional
SYL Beri Kado Tas Balenciaga buat Pedangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Tas Balenciaga buat Pedangdut Nayunda Nabila

Nasional
Heboh soal Penguntitan Jampidsus, Anggota DPR Minta Panglima Tarik TNI di Kejagung

Heboh soal Penguntitan Jampidsus, Anggota DPR Minta Panglima Tarik TNI di Kejagung

Nasional
Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Nasional
Tanduk Banteng Masih Tajam

Tanduk Banteng Masih Tajam

Nasional
Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Nasional
Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Nasional
Drone : 'Game Changer' Kekuatan Udara TNI AU

Drone : "Game Changer" Kekuatan Udara TNI AU

Nasional
Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

Nasional
Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Nasional
124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com