Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ormas Tionghoa Yakini Prabowo Lebih Pluralis

Kompas.com - 13/06/2014, 15:54 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com 
— Ketua Umum Persatuan Tionghoa Indonesia Raya Budi Cahyono Prawiro meyakini pasangan capres nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, akan meraih kemenangan dalam pilpres kali ini. Hal ini disebutkan Budi karena ia menilai Prabowo-Hatta lebih menjunjung tinggi pluralisme dibanding pasangan capres nomor urut dua, Joko Widodo-Jusuf Kalla.

"Memang kedua kubu menyuarakan pluralisme. Tapi yang saya kenal Pak Prabowo itu lebih pluralis lagi dibanding Jokowi," kata Budi seusai melakukan dialog dengan Ketua Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Hatta, Mahfud MD, di Juanda, Jakarta Pusat, Jumat (13/6/2014).

Budi menambahkan, ia telah lama mengenal sosok Prabowo. Dalam membesarkan Partai Gerindra, Prabowo menurut Budi selalu memberi ruang bagi tokoh-tokoh dari berbagai suku dan agama.

Lebih jauh, Budi juga tidak memercayai tudingan Prabowo sebagai figur yang anti terhadap etnis Tionghoa. "Itu tidak benar. Buktinya waktu Pemilihan Gubernur DKI, Pak Prabowo yang punya andil menduetkan Jokowi dengan Ahok," ucap Budi.

Sebelumnya, perwakilan dari Timses Prabowo-Hatta, antara lain Mahfud MD dan Tantowi Yahya, melakukan dialog dengan masyarakat yang tergabung dalam Persatuan Tionghoa Indonesia Raya. Dialog berlangsung sekitar 15 menit untuk membicarakan penggalangan pemenangan Prabowo-Hatta pada pilpres pada 9 Juli nanti.

Karena itu, Budi meyakini bahwa akan ada banyak dukungan masyarakat etnis Tionghoa yang akan mengalir ke Prabowo-Hatta.

"Jumlahnya? Pokoknya banyak," kata Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com