JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pemenangan Pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Tjahjo Kumolo, mengaku optimistis bahwa TNI masih akan tetap bersikap netral selama penyelenggaraan Pilpres 2014. Menurutnya, instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Panglima tertinggi sudah jelas bahwa TNI/Polri harus bersikap netral.
"Pernyataan panglima tertinggi agar TNI dari tingkat tertinggi sampai prajurit harus netral," kata Tjahjo di Media Center Jokowi-JK, Jumat (6/6/2014).
Pernyataan Tjahjo menanggapi pertanyaan soal netralitas TNI, setelah munculnya peristiwa pendataan capres dan cawapres yang akan dipilih warga di Jakarta Pusat oleh oknum Bintara Pembina Desa (Babinsa).
Tjahjo menambahkan, mencuatnya peristiwa itu tentu saja meresahkan masyarakat. Untuk itu, ia juga menghimbau agar prajurit turut menjaga demokrasi dalam pemilu.
"Jika sampai muncul, tentunya akan merusak tatanan demokrasi, merusak tatanan pelaksanaan pemilu yang bersih jujur dan adil," kata Sekjen PDI Perjuangan itu.
Sebelumnya, warga di kawasan Jakarta Pusat diresahkan oleh pendataan siapa calon presiden dan calon wakil presiden yang akan dipilih. Pendataan itu dilakukan oleh orang yang mengaku anggota Babinsa.
Dalam pendataan itu, warga diarahkan untuk memilih pasangan yang diusung Partai Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Pihak Prabowo-Hatta sudah menekankan ikut menjaga netralitas TNI. Pihak TNI juga tengah mengusut masalah itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.