Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Curiga Ada Pihak Ketiga Ingin Keruhkan Pilpres

Kompas.com - 06/06/2014, 14:17 WIB
Meidella Syahni

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid mencurigai adanya pihak ketiga yang ingin mengeruhkan pemilihan presiden 2014 mendatang, dengan memobilisasi Bintara Pembina Desa (Babinsa). Ia meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Kepolisian bekerja maksimal menelusuri kasus ini.

"Saya tidak ingin menuduh siapa pun. Bisa saja ada pihak ketiga yang ingin mengadu domba kedua pihak. Tapi dari dua kasus terakhir jelas yang dirugikan itu pasangan Prabowo-Hatta," ujar Hidayat saat ditemui di komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (6/6/2014).

Dua kasus yang dimaksud Hidayat adalah tudingan terkait instruksi untuk memata-matai masjid dan pengerahan Babinsa untuk memilih pasangan Prabowo-Hatta. Lebih lanjut Hidayat meminta jaminan kepada Panglima TNI dan Menteri Pertahanan tentang netralitas TNI.

"Saya menegaskan kalau TNI dan Polri harus benar-benar netral. Kalau tidak itu akan mencederai legitimasi pilpres yang sangat dibutuhkan untuk menghadapi beberapa masalah pertahanan ke depan. Seperti masalah Tanjung Datuk dan ASEAN Community, " katanya lagi.

Selain itu Hidayat kembali menegaskan bahwa tim Prabowo-Hatta tidak memiliki program untuk mengerahkan Babinsa. "Bagaimana caranya Prabowo yang sudah tidak aktif di militer bisa memerintahkan itu? TNI itu kan jalur komandonya sangat ketat," tandasnya.

Untuk menghindari saling tuduh dan curiga, Hidayat berharap masyarakat yang menemukan kejadian serupa merekam dan melaporkan Babinsa mendatangi mereka agar bisa ditindaklanjuti oleh Bawaslu dan Kepolisian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com