Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Populi: Jusuf Kalla dan Hatta Rajasa Disukai karena Pengalaman di Pemerintahan

Kompas.com - 04/06/2014, 18:31 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Populi Center menunjukkan bahwa calon wakil presiden nomor urut 1, Hatta Rajasa, dan calon wakil presiden nomor urut 2, Jusuf Kalla, sama-sama disukai karena pengalaman mereka masing-masing di pemerintahan.

Dari 46,3 persen responden yang menyukai Hatta, sebanyak 44,2 persennya menilai Hatta telah berpengalaman di pemerintahan. Pengalaman Hatta Rajasa yang pernah menduduki jabatan menteri yang berbeda menjadi alasannya. Hatta pernah menjabat Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Perhubungan serta Menteri Riset dan Teknologi. Hatta juga sempat menjadi pelaksana tugas Menteri Keuangan menggantikan Agus Martowardoyo sebelum kemudian dijabat Chatib Basri.

Sementara, dari 66,9 persen responden yang menyukai JK, 47,5 persennya juga beralasan karena pengalamannya di pemerintahan. JK pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, sebelum akhirnya menjabat sebagai wakil presiden mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Chairman Populi Center Nico Harjanto mengatakan, pengalaman kedua cawapres ini di pemerintahan memang sangat dibutuhkan untuk membangun bangsa Indonesia yang lebih baik ke depan.

"Untuk memerintah Indonesia, pengalaman dalam pemerintahan itu memang dibutuhkan. Karena sistem birokrasi dan pemerintahan di Indoensia ini sangat kompleks dan luas. Harus ada waktu untuk menyesuaikan diri dulu," ujar Nico, dalam konferensi pers hasil survei, di Jakarta, Rabu (4/6/2014).

Pengalaman keduanya seakan melengkapi pasangannya masing-masing yang belum memiliki pengalaman di level pemerintah pusat. Pasangan Jusuf Kalla, Joko Widodo, terakhir menjabat Gubernur DKI Jakarta, setelah sebelumnya menjadi Wali Kota Solo. Sementara, pasangan Hatta,  Prabowo Subianto, hanya memiliki catatan karir di dunia militer dan pimpinan partai politik.

"Mungkin ini hanya kebetulan saja bisa pas, tapi pengalaman dua cawapres ini memang harus dimanfaatkan dengan baik kalau terpilih nanti," ujarnya.

Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka di 33 Provinsi mulai dari tanggal 24 sampai 29 mei 2014. Survei menggunakan 1500 responden yang dipilih secara acak bertingkat, dengan margin of error kurang lebih 2,53 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com