Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Mulai Gerakkan "Mesin Diesel" Kampanye

Kompas.com - 04/06/2014, 17:46 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Joko Widodo tidak khawatir terlambat dalam mengorganisasi kader dan relawan di seluruh Indonesia. Menurut Jokowi, kader partai dan relawan ibarat mesin diesel yang baru panas di akhir-akhir.

"Baru sekarang digerakkan karena kalau terlalu panjang, butuh ongkos gede. Padahal ongkos kita kecil. Tapi tenang, kita ini mesin diesel. Etape-etape terakhir, baru panas," ujar Jokowi di DPP PDI Perjuangan, Jalan Lenteng Agung, Jakarta Selatan pada Rabu (4/6/2014) siang.

Jokowi dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri serta sejumlah fungsionaris partai menggelar rapat bersama kader PDI-P yang menjabat sebagai kepala daerah. Rapat itu bertujuan konsolidasi dan menetapkan strategi pemenangan Pilpres.

"Mulai hari ini, semua mesin partai bergerak. PDI-P, Nasdem, PKB, Hanura, gerak betul. Ada amunisinya sudah diberikan, spanduk, stiker, kaus, sudah semua," kata Jokowi.

Jokowi menyebutkan, strategi kampanye pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla akan berbeda dari strategi Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Kampanyenya tidak lagi menggunakan cara memobilisasi massa di lapangan terbuka. Namun, Jokowi merahasiakan apa langkah strategi kampanyenya tersebut.

Pasangan Jokowi-JK mengawali hari pertama kampanye secara terpisah. Jokowi memulai aktivitasnya dengan tumpengan di kantor DPP PDI-P dilanjutkan dengan pemaparan visi misi di depan eksekutif muda dan pada Rabu malam akan terbang ke Papua.

Adapun JK memulai aktivitasnya dengan bertemu para alim ulama. Ia akan terbang ke sisi berlawanan dengan Jokowi, yakni Aceh. Keduanya akan memulai rangkaian kampanye dari ujung Indonesia yang berbeda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Panglima TNI Perintahkan Pengamanan Pilkada Harus Serius karena Ancaman dan Risiko Lebih Besar

Nasional
Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Hari Pertama Penyerahan Dukungan, Mayoritas Provinsi Nihil Cagub Independen

Nasional
Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Hakim MK Sebut Sirekap Bikin Kacau Penghitungan Suara, Minta KPU Perbaiki

Nasional
Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Hakim PN Jaksel Tolak Praperadilan Karutan KPK, Status Tersangka Pungli Tetap Sah

Nasional
PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara 'Gaib' di Bengkulu

PAN Cabut Gugatan soal PPP Dapat Suara "Gaib" di Bengkulu

Nasional
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, KIP: Merupakan Informasi Terbuka

Nasional
WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

WTP Kementan Terganjal “Food Estate”, Auditor BPK Minta Uang Pelicin Rp 12 Miliar

Nasional
Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Jokowi: Pemerintah Bangun Sumur Pompa Antisipasi Dampak Kemarau

Nasional
Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Bawaslu Ungkap Suara Caleg Demokrat di Aceh Timur Sempat Naik 7 Kali Lipat, Lalu Dihitung Ulang

Nasional
Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Mensos Risma Minta Data Penerima Bansos Ditetapkan Tiap Bulan untuk Hindari Penyimpangan

Nasional
Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Jokowi Pastikan Perpanjang Izin Ekspor Konsentrat Tembaga PT Freeport

Nasional
Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Risma Ingatkan Kepala Dinsos Se-Indonesia, Jangan Rapat Bahas Fakir Miskin di Hotel

Nasional
Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Kasus Korupsi Rumdin, KPK Cecar Kabag Pengelola Rumah Jabatan DPR soal Aliran Dana ke Tersangka

Nasional
KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

KPU Sebut Pemindahan 36.000 Suara PPP ke Garuda di Jabar Klaim Sepihak, Harus Ditolak MK

Nasional
Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Ketua KPU Ditegur Hakim saat Sidang Sengketa Pileg di MK: Bapak Tidur, Ya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com