Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Hatta Rajasa, Cawapres Prabowo Subianto

Kompas.com - 19/05/2014, 15:39 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto, mendeklarasikan pasangannya, yaitu Hatta Rajasa, sebagai calon wakil presiden di Rumah Polonia, Jakarta, Senin (19/5/2014). 

Sebelumnya, Hatta telah mengundurkan diri sebagai Menteri Koordinator bidang Perekonomian. Posisi Hatta digantikan Chairul Tanjung.

Siapa Hatta? Hatta Rajasa lahir di Palembang, 18 Desember 1953, sebagai anak kedua dari 12 bersaudara dari pasangan H Muhammad Tohir dan Hj Aisyah binti Alaydrus.

Ia mengawali pendidikannya di sekolah dasar dan sekolah menengah di Palembang, Sumatera Selatan. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di Institut Teknologi Bandung (ITB) di bidang perminyakan. Suami dari Oktiniwati Ulfa Dariah ini memiliki empat anak yakni Reza, Aliya, Azimah, dan Rasyid.

Sewaktu muda, Hatta Rajasa aktif dalam organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII). Ketika masih kuliah di ITB, Hatta aktif dalam kegiatan kemahasiswaan sebagai Waka Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan ITB dan Senator Mahasiswa ITB. Selain itu, semasa kuliah, ia juga sempat menjadi aktivis Masjid Salman Bandung.

Hatta memulai kariernya sebagai teknisi lapangan di PT Bina Patra Jaya pada 1977-1978. Tahun 1980 ia dipercaya menjadi wakil manajer teknis di sebuah perusahaan pengeboran minyak, PT Meta Epsi. Tahun 1982 hingga tahun 2000 ia didapuk menjadi Presiden Direktur Arthindo.

Karier politik

Karier politiknya dimulai pada Pemilu 1999 saat ia terpilih menjadi anggota DPR dan MPR RI dari Partai Amanat Nasional (PAN) dari wilayah pemilihan Bandung. Saat itu ia menjadi Ketua Fraksi Reformasi.

Hatta Rajasa terpilih sebagai Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) periode 2010-2015 menggantikan Soetrisno Bachir. 

Dalam pemerintahan, ia dipercaya menjadi Menteri Riset dan Teknologi pada Kabinet Gotong Royong 2001-2004. Pada Kabinet Indonesia Bersatu di bawah pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2004-2007, ia dipercaya menjadi Menteri Perhubungan.

Pada Kabinet Indonesia Bersatu juga Hatta dipercaya menjadi Menteri Sekretariat Negara, dan sejak 2009 hingga kini ia menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Kabinet Indonesia Bersatu II.

Berbagai penghargaan yang pernah diraih Hatta di antaranya Bintang Mahaputra Adipradana dari Pemerintah Republik Indonesia pada 2013, Economic Booster of The Year versi Indonesia Property and Bank 2013, The Rising Star’s Men Obsession’s 9 Young Leaders 2013-2014, Public Policy Award dari Asia Society 2011, dan Charta Politica Award 2010.

Pada masa jabatannya sebagai Menko Perekonomian, Hatta memilih mengundurkan diri dari jabatannya untuk mendampingi Prabowo Subianto dalam Pemilihan Presiden 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com