Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPBD DKI Jakarta: Gunung Sahari Banjir karena Rob dan Renovasi Tanggul

Kompas.com - 14/05/2014, 00:25 WIB
Dian Fath Risalah El Anshari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com –- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan dalam akun Twitternya bahwa banjir yang terjadi di wilayah Gunung Sahari dan sekitarnya disebabkan oleh air laut yang pasang. Selain itu juga disebabkan adanya renovasi tanggul pemasangan sitpel baru oleh Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta.

Sebelumnya banyak akun Twitter yang memberikan informasi tergenangnya Jalan Gunung Sahari sehingga kendaraan tidak bisa melewati jalan yang merupakan akses utama penghubung Jakarta Utara – Jakarta Barat – Jakarta Pusat. Kendaraan yang akan melewati jalan tersebut banyak yang memilih untuk berbalik arah.

Info yang dilansir dari TMC Polda Metro Jaya pada pukul 22.10, genangan air mencapai 40 cm. “@TMCPoldaMetro 22:10 Genangan air 40 cm di mangga dua arah Bintang Mas (Ancol) tidak bisa dilintasi kendaraan”.

Sementara itu, akun Twitter lainnya seperti @RadioElshinta pada pukul 22.57 mengatakan, genangan air tersebut disebabkan oleh jebolnya tanggul Mangga Dua. “@RadioElshinta, Jalan Gunung Sahari Jakarta Pusat tidak bisa dilewati karena tanggul di daerah Mangga Dua jebol.”

Bahkan, dalam akun Twitter lainnya disebutkan, akibat genangan air tersebut bus transjakarta gandeng menjadi mogok. “RT @Om_JOI: Bus Gandeng Trans Jakarta mogok di Jln Gunung Sahari #Jkt akibat banjir”.

Harko Sutiono (25), salah satu pengendara motor Kawasaki dengan nomor polisi B 3972 BDC yang sempat melintasi Jalan tersebut, mengungkapkan, genangan sudah terjadi sejak pukul 21.00 saat dirinya hendak pulang ke rumah di daerah Penjaringan Jakarta Utara.

"Iya tadi pas lewat sudah ada genangan air sekitar 20 cm,” ujar Harko kepada Kompas.com, Selasa (13/5/2014) malam.

Kepala Suku Dinas Pekerjaan Umum Air Jakarta Utara Wagiman Silalahi belum menerima kabar terkait jebolnya tanggul Mangga Dua. Namun, kata dia, tanggul Mangga Dua tersebut memang sedang dalam renovasi peninggian sejak bulan Februari lalu untuk mengantisipasi limpasan air dari Kali Ciliwung yang mengalir di sepanjang Jalan Gunung Sahari tersebut.

“Iya memang sedang peninggian, agar tidak limpas saat banjir rob atau hujan besar,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com