Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernyataan Adik Prabowo Sebabkan Golkar Berpaling ke PDI-P

Kompas.com - 13/05/2014, 17:34 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar Bambang Soesatyo mengatakan akan lebih realistis bila partainya berkoalisi dengan PDI Perjuangan dibandingkan dengan Partai Gerindra. Selain karena perolehan suara Golkar lebih tinggi dibanding Gerindra, kecenderungan koalisi bersama PDI Perjuangan juga didasarkan pada pernyataan dari Gerindra tentang kemungkinan koalisi tanpa Golkar.

Hal itu disampaikan oleh Bambang terkait menguatnya wacana kedekatan Golkar dan PDI Perjuangan. Bambang mengatakan, pernyataan yang disampaikan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo pada Jumat (9/5/2014) pekan lalu telah memperlihatkan bahwa Gerindra tidak tertarik berkoalisi dengan Golkar. Menurut Hashim, calon kuat pendamping Prabowo Subianto pada Pilpres 2014 adalah Hatta Rajasa. Adik kandung Prabowo itu juga menyebutkan bahwa dua kali pertemuan antara Prabowo dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie tidak membuahkan hasil indah.

"Statement adiknya Prabowo itu yang menyebabkan Golkar ke lain hati," kata Bambang dalam wawancara di acara Kompas Petang, Selasa (13/5/2014).

Selain itu, kata Bambang, posisi Golkar yang meraih suara lebih banyak dibanding Gerindra juga menyebabkan peluang koalisi dengan PDI Perjuangan, yang meraih suara terbanyak, lebih menguntungkan bagi Golkar.

Hal yang sama disampaikan oleh Ketua DPP Partai Golkar, Indra J Piliang. Menurut dia, akan lebih baik jika Golkar memilih PDI Perjuangan dibanding Gerindra. "Partai Golkar tidak sedih-sedih amat kalau hanya menaruh kader sebagai cawapres di bawah capres PDI-P, kan Partai Golkar juara dua. Justru jadi nomor dua di partai juara tiga, itu jadi persoalan," katanya.

Dalam pemilu legislatif, Golkar hanya kalah suara dari PDI Perjuangan. PDI Perjuangan memperoleh 18,95 persen suara nasional dan Golkar 14,75 persen. Adapun Partai Gerindra berada di urutan ketiga dengan 11,81 persen suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Baru 5 dari 282 Layanan Publik Pulih Usai PDN Diretas

Nasional
Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Penerbangan Garuda Indonesia Tertunda 12 Jam, Jemaah Haji Kecewa

Nasional
Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Perdalam Pengoperasian Jet Tempur Rafale, KSAU Kunjungi Pabrik Dassault Aviation

Nasional
Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Cek Harga di Pasar Pata Kalteng, Jokowi: Harga Sama, Malah di Sini Lebih Murah

Nasional
Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Kasus Korupsi Pengadaan Lahan JTTS, KPK Sita 54 Bidang Tanah dan Periksa Sejumlah Saksi

Nasional
Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Jokowi Klaim Program Bantuan Pompa Sudah Mampu Menambah Hasil Panen Padi

Nasional
Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Soal Izin Usaha Tambang Ormas Keagamaan, Pimpinan Komisi VII Ingatkan Prinsip Kehati-hatian dan Kepatutan

Nasional
Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Jokowi Pastikan Beras Bansos Berkualitas Premium, Tak Berwarna Kuning dan Hitam

Nasional
Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Minta Pemerintah Tetapkan Jadwal Pelantikan Kepala Daerah, Ketua KPU: Kalau Tak Ada, Bakal Repot

Nasional
Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Terima Kunjungan Delegasi Jepang, Kepala BNPT Perkenalkan Program Deradikalisasi

Nasional
Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com