Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Seruan PBNU Jelang Pilpres

Kompas.com - 02/05/2014, 11:10 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menjelang Pemilu Presiden 2014 pada 9 Juli mendatang, Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) menyampaikan 5 butir tausiyah. Salah satu butir dalam tausiyah tersebut adalah mengimbau warga Nahdlatul Ulama pada khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya untuk melakukan istigasah memohon pertolongan Allah SWT agar pilpres nanti dapat berlangsung dengan aman, damai dan lancar.

Tausiyah tersebut disebarkan melalui selebaran resmi yang dibagikan oleh pengurus di Kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (30/4/2014). Tujuan PBNU menyampaikan tausiyah tersebut supaya pilpres dapat berlangsung dengan aman dan lacar serta menghasilkan pemimpin yang terbaik bagi bangsa, negara dan agama.

Berikut 5 butir tausiyah yang disampaikan oleh PBNU:

1. Keikutsertaan secara aktif warga negara dalam pilpres merupakan perwujudan dari rasa tanggung jawab akan kelangsungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia yang sudah menjadi kesepakatan kita bersama untuk menjaganya.

2. Bahwa partisipasi dalam pilpres dapat dianggap sebagai bentuk ibadah, selama hal itu dilakukan dengan cara-cara yang baik dan benar, yang mengindahkan nilai-nilai agama dan moral. Sebaliknya, manakala partisipasi itu dilakukan dengan menghalalkan segala cara (al-ghayah tubarrir al-wasilah), maka hal itu merupakan bentuk kedurhakaan (maksiat) kepada Allah SWT dan pengkhianatan terhadap bangsa dan negara.

3. Bahwa money politics yang terbukti telah terjadi dalam pemilu legislatif yang lalu, baik yang melibatkan para calon anggota legislatif (caleg), tim sukses dan masyarakat pemegang hak pilih maupun aparat penyelenggara pemilu, tidak boleh berulang kembali pada pilpres yang akan datang. Money politics adalah bentuk suap (risywah). Ia merupakan risywah siyasiyyah (suap yang berdimensi politik)

4. Mengimbau kepada warga NU khususnya dan masyarakat serta bangsa Indonesia pada umumnya, untuk melakukan istigasah, memohon pertolongan Allah SWT agar pilpres nanti dapat berlangsung dengan aman, damai, dan lancar. Semoga presiden dan wakil presiden yang terpilih nanti benar-benar merupakan sosok pemimpin yang amanah, serta mendahulukan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan. Pemimpin yang memiliki kemampuan untuk membawa bangsa Indonesia menuju kehidupan yang adil, makmur, dan bermartabat.

5. Mengimbau kepada warga NU khususnya dan segenap anak bangsa pada umumnya untuk menjaga ikatan tali persaudaraan (ukhuwwah), kendati terjadi perbedaan pilihan dan dukungan di antara mereka. Kita wajib bersama-sama menciptakan iklim dan suasana damai, jauh dari hiruk pikuk provokasi dan agitasi yang mengancam keutuhan bangsa dan negara.

Selebaran tausiyah PBNU ini ditanda tangani oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Sekretaris Jenderal PBNU, Marsudi Syuhud, Katib Aam, A. Malik Madaniy, serta Rais Aam, KH. A. Mustofa Bisri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com