Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alumni Trisakti Tolak Pilih Capres Pelanggar HAM

Kompas.com - 27/04/2014, 16:29 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Keluarga Besar Alumni Universitas Trisakti Indra P Simatupang berharap agar Presiden RI yang terpilih dalam Pemilu Presiden 9 Juli 2014 tidak terkait dengan kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM). Ia mengimbau agar seluruh alumni Trisakti tidak melupakan peristiwa reformasi 1998, yang menelan korban jiwa dari mahasiswa Trisakti.

"Sekarang kita tahu, ada capres yang terkait dengan kasus HAM. Kita tidak boleh pilih itu. Kita harus pilih capres yang benar-benar bersih, termasuk bersih dari pelanggaran HAM," kata Indra seusai deklarasi dukungan Keluarga Besar Alumni Trisakti kepada capres dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, di Cikini Jakarta, Minggu (27/4/2014).

Indra menolak menyebutkan nama calon presiden mana yang terbukti sebagai pelanggar HAM. Namun, keteguhan dukungan kepada capres yang bersih dari kasus HAM ini karena menurut dia, hingga saat ini, keluarga besar Trisakti masih terlukai dengan tragedi HAM yang menewaskan mahasiswa Trisakti pada reformasi 1998 lalu.

Selain menolak capres yang memiliki catatan hitam dalam penegakan HAM, para alumni Universitas Trisakti melakukan deklarasi mendukung capres dari PDI Perjuangan, Joko Widodo. Dalam pernyataan sikapnya, alumni Trisakti optimistis bahwa tahun ini dapat menjadi momentum perubahan karena kehadiran sosok Jokowi. Mereka menilai Jokowi memiliki karakter pemimpin yang telah teruji dari bawah dan mampu membawa perubahan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com