Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Internal PPP Dibawa ke Rembang

Kompas.com - 20/04/2014, 17:20 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Konflik internal yang terjadi di tubuh Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah dilaporkan kepada Ketua Majelis Syariah PPP, KH Maimun Zubair di Rembang, Jawa Tengah, Minggu (20/4/2014).

Kedua kubu yang berseberangan, masing-masing telah menyampaikannya kepada pimpinan Pondok Pesantren Al Anwar I, Desa Karangmangu, Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, itu. Kubu Suryadharma Ali menyatakan bahwa PPP mendukung pencapresan Prabowo Subianto. Sedangkan kubu yang berseberangan menggelar rapimnas yang menganulir dukungan tersebut dan menghentikan sementara Suryadharma Ali bsebagai Ketua Umum PPP.

Suryadharma Ali bersama kelompok pendukungnya bahkan mengajak Prabowo Subianto menemui KH Maimun tadi pagi. Sementara kubu yang berseberangan mengaku telah membawa hasil rapimnas yang digalang pengurus pusat yang prokonstitusi partai kepada KH Maimun lebih dulu.

"Sebelum Pak Suryadharma hadir, hasil rapat rapimnas pengurus semalam sudah diterima lebih dulu oleh Pak Kyai Maimun Zubair," ungkap Sekretaris Jenderal PPP, Romahurmuzy kepada wartawan di Warung Daun Cikini, Jakarta, Minggu (20/4/2014).

Pria yang disapa Romi ini tak melihat ada sinyal bahaya atas kedatangan SDA bersama Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyambangi KH Maimun. Menurut Romi, silaturahim bisa dilakukan siapa dan kapan saja. Sudah menjadi kewajiban fungsionaris partai melakukan komunikasi terbuka dan seintensif mungkin dengan kyai. Pertemuan terjadi hari ini bagian komunikasi politik dengan manapun.

"Pertemuan kyai akan membawa kesejukan dan kedamaian dan kemaslahatan. Jadi pertemuan hari ini akan membawa kedamaian. Yang beberapa hari terakhir kondisinya di PPP tidak semakin sejuk," terang Romi diplomatis menanggapi pertemuan SDA dengan KH Maimun.

Suryadharma Ali bersama Prabowo menemui KH Maimun. Ikut bersama keduanya, sejumlah pengurus PPP antara lain Djan Faridz, KH Noor Iskabdar, H. Lulung Dimyati, dan Hasrul. Sedangkan dari Partai Gerindra adalah Ahmad Muzani, Fadli Zon, dan Sudaryono.(Danang S Prabowo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com