Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bang Yos: Kecilnya Suara PKPI Tidak Masuk Akal

Kompas.com - 11/04/2014, 21:26 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei yang ditayangkan di media, menurut Ketua Partai Keadilan dan Pembangunan Indonesia (PKPI) Sutiyoso, mendiskreditkan PKPI.

Mantan Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa "Bang Yos" ini menuturkan kerasnya usaha PKPI membangun konsolidasi selama empat tahun terakhir.

"Hampir semua lembaga survei merilis angka sama, yakni sekitar satu persen. Hasilnya hampir sama dengan Pemilu 2009. Ini mendiskreditkan PKPI," ujarnya, Jumat (11/4/2014) di sela jumpa pers PKPI di Jakarta.

Menurut dia, ada kecenderungan pada lembaga survei untuk tidak meloloskan dua partai seperti yang terjadi pada Pemilu Legislatif 2009, yakni Partai Bulan Bintang (PBB) dan PKPI.

"Masa nilainya hampir sama dengan 2009. PBB juga 1,3 persen," ujarnya.

Sutiyoso menuturkan, selama empat tahun PKPI di bawah kepemimpinannya, ia melakukan konsolidasi penguatan partai, mulai dari tingkat desa hingga ke kota/kabupaten dan provinsi di Indonesia.

Majunya PKPI dalam Pileg 2014 pun diakui mantan orang nomor satu DKI ini sebagai hasil dari kerja sama 13 partai politik lain yang tidak lolos verifikasi.

"Partai-partai itu adalah partai yang pernah ikut Pemilu 2009. Mereka sudah punya konstituen di daerah," katanya.

Ia tidak memungkiri ada partai yang tidak ikut bergabung. Namun, kecilnya perolehan PKPI dalam hitung cepat dikatakan Sutiyoso tidak masuk akal. Terlebih lagi, baginya, respons masyarakat saat kampanye PKPI di daerah disambut baik oleh masyarakat.

"Lihat saja foto PKPI saat kampanye. Kampanye kami sangat diminati masyarakat," katanya sambil menunjukkan foto kampanye PKPI di Medan, beberapa waktu lalu.

PKPI mengklaim massa kampanye saat itu hingga 25.000 jiwa. Terkait hal ini, PKPI menurutnya akan melapor ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk meminta KPU mengawasi opini publik yang dibangun dari penayangan quick count, mengingat masih adanya pemilihan ulang di beberapa daerah.

Sebelumnya, PKPI merilis hasil hitung cepat internal mereka di 3.000 TPS, yang meraih 3,7 persen suara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com