Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AJI Sesali Sikap Ardi Bakrie atas Iklan Jokowi

Kompas.com - 08/04/2014, 16:25 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -- Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia Eko Maryadi menyesali sikap Presiden Direktur Viva.co.id Anindra Ardiansyah Bakrie atau biasa disapa Ardi Bakrie, yang dianggapnya mengintervensi media online tersebut. Dalam sebuah artikel di Kompasiana, Ardi disebut murka gara-gara munculnya iklan bakal calon presiden PDI Perjuangan Joko Widodo di laman Viva.co.id menjelang pemilu legislatif.

"Sebagai Ketua Umum AJI, saya menyesalkan dan prihatin terhadap sikap keluarga Bakrie, pemilik media Viva.co.id, yang dalam hal ini dilakukan oleh Ardi Bakrie. Hal tersebut menunjukkan bagaimana arogansi pemilik media," kata Eko saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/4/2014) siang.

Menurut Eko, apa yang dilakukan oleh Ardi tersebut merupakan sebuah bukti dan contoh nyata bagaimana media yang berafiliasi dengan partai dan tokoh politik tertentu tidak akan bisa lepas dari kepentingan pemiliknya. "Itu contoh telanjang bagaimana pemilik media bisa mengintervensi redaksi dengan mudahnya," ujar Eko.

Eko melihat konflik kepentingan antara aspek redaksional dan bisnis memang kerap terjadi di media, apalagi pada tahun pemilu. Menurut Eko, jurnalis mulai dari tingkat bawah hingga tingkat atas harus benar-benar bisa menjaga independensinya. Dia mengapresiasi sikap beberapa pimpinan redaksi Viva.co.id yang memutuskan untuk mundur dari pekerjaannya. "Mereka patut diacungi jempol, bahkan risikonya mereka akan kehilangan pekerjaan. Tapi mereka berani melakukan itu," ucapnya.

Bagi jurnalis yang masih bertahan, Eko tidak terlalu mempermasalahkannya. Namun, dia mengingatkan agar mereka tetap menjaga indendensinya meskipun bekerja di media yang independensinya diragukan. Ia menyebutkan, jurnalis harus berani mendebat pimpinannya jika ada arahan yang tidak sesuai dengan prinsip jurnalisme. Mereka juga harus melaporkan hal tersebut ke AJI dan Dewan Pers.

"E-mail" kemarahan

Amarah Ardi, putra bakal calon presiden Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical, itu disampaikan melalui surat elektronik ke sejumlah petinggi redaksi Viva.co.id. Hal itu diungkap oleh Kompasianer dengan nama Susi Avivah yang mengunggah tulisan pada Senin (7/4/2014).

Dalam e-mail tersebut, Ardi meminta iklan Jokowi segera diganti. Bahkan, jika ada yang tidak suka dengan kebijakannya itu, ia mempersilakan untuk mundur. Ia menunggu surat pengunduran diri itu sebelum "ayam berkokok".

Dua sumber Kompas.com di redaksi Viva.co.id membenarkan kemarahan Ardi tersebut. "E-mail itu benar," kata salah satu sumber di redaksi Viva.co.id.

Masih menurut sumber itu, redaksi kerap diintervensi mengenai pemberitaan Jokowi.

Berikut isi surat elektronik tersebut:

"Para Direksi, khususnya Pemred,

Saya yakin banget di tmpat kita telah disusupi orang yang hatinya tidak satu arah dengan perusahaan yang pernah saya sampaikan.

Kalau keyakinan saya salah mengenai penyusupan, tandanya pada bodoh saja semua yang kerja disitu kalau tidak melihat kesalahan ini.

Baru saja saya lihat, mungkin selama satu jam, di tempat paling sakral kita, yaitu di bagian foto yang selalu berganti-ganti, ada gambar Jokowi coblos no. 4.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nurul Ghufron Akan Hadiri Sidang Etik di Dewas KPK Besok

Nasional
LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

LHKPN Dinilai Tak Wajar, Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta Dicopot dari Jabatannya

Nasional
Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Alexander Sebut Calon Pimpinan KPK Lebih Bagus Tidak Terafiliasi Pejabat Maupun Pengurus Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com