Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Indonesia Harus Kembali Punya Ketahanan Pangan"

Kompas.com - 21/03/2014, 07:20 WIB
Dani Prabowo

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Partai Nasional Demokrat berjanji akan mendorong ketahanan pangan bila memenangi pemilu. Nasib petani akan menjadi perhatian disertai pembenahan sistem pertanian.

"Kalau Jawa Barat tidak bisa memproduksi beras sendiri, maka akan semakin melaratlah warga Jawa Barat," kata Ketua Umum Partai Nasional Demokrat Surya Paloh di Lapangan Bojong Loa, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kamis (20/3/2014).

Paloh mengaku prihatin dengan kondisi pertanian Indonesia. Menurut Paloh selama ini terlalu banyak energi percuma karena semua pihak hanya saling menyalahkan.

Bila partainya menang pemilu, dia pun bertekad menyediakan pupuk dan alat pertanian yang murah bagi petani. Dengan demikian, ujar dia, petani akan merasakan kemudahan berproduksi.

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu Nasdem Ferry Mursyldan Baldan mengatakan, ada berbagai cara untuk mengembalikan ketahanan pangan Indonesia. Salah satunya, sebut dia, adalah dengan memperbaiki sistem pertanian.

Selama ini, kata Ferry, sistem pertanian yang digunakan petani adalah tadah hujan. "Padahal kita memiliki sumber air. Artinya yang perlu dimaksimalkan yaitu sistem irigasi," katanya.

Selain itu, lanjut Ferry, diperlukan juga perhitungan lahan pertanian yang ada. Data tersebut diperlukan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan petani memproduksi hasil pertanian.

Dengan demikian, kata Ferry, bila ternyata lahan yang ada tak mencukupi maka pemerintah dapat memberi izin pembukaan lahan untuk pertanian. Kendati demikian, ia mengingatkan, proses perizinan pembukaan lahan harus diawasi secara ketat untuk menghindari penyalahgunaan.

Ferry menambahkan, hal terpenting untuk meningkatkan ketahanan pangan adalah memperbaiki mental pemangku kebijakan. Ia mengatakan, para pemangku kebijakan cenderung terlalu mudah untuk mengesahkan kebijakan impor pangan yang merugikan petani.

"Kita seharusnya menjadi negara pengekspor beras bukan sebaliknya. Mindset kita itu selalu menggampangkan impor. Kalau seandainya Indonesia berselisih dengan negara impor, bagaimana kalau dihentikan (pasokannya)?" tegas Ferry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

KPU DKI Jakarta Mulai Tahapan Pilkada Juni 2024

Nasional
2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

2 Hari Absen Rakernas V PDI-P, Prananda Prabowo Diklaim Sedang Urus Wisuda Anak

Nasional
Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Covid-19 di Singapura Tinggi, Kemenkes: Situasi di Indonesia Masih Terkendali

Nasional
Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Ganjar Ungkap Jawa, Bali, hingga Sumut jadi Fokus Pemenangan PDI-P pada Pilkada Serentak

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Kemenkes Minta Masyarakat Waspada Lonjakan Covid-19 di Singapura, Tetap Terapkan Protokol Kesehatan

Nasional
Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Pastikan Isi Gas LPG Sesuai Takaran, Mendag Bersama Pertamina Patra Niaga Kunjungi SPBE di Tanjung Priok

Nasional
Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Disindir Megawati soal RUU Kontroversial, Puan: Sudah Sepengetahuan Saya

Nasional
Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, 'Insya Allah'

Diledek Megawati soal Jadi Ketum PDI-P, Puan: Berdoa Saja, "Insya Allah"

Nasional
Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Kemenko Polhukam: Kampus Rawan Jadi Sarang Radikalisme dan Lahirkan Teroris

Nasional
BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

BPIP Siapkan Paskibraka Nasional untuk Harlah Pancasila 1 Juni

Nasional
Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Jaksa Agung Mutasi 78 Eselon II, Ada Kapuspenkum dan 16 Kajati

Nasional
Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Hari Ke-14 Haji 2024: Sebanyak 90.132 Jemaah Tiba di Saudi, 11 Orang Wafat

Nasional
Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Di Tengah Rakernas PDI-P, Jokowi Liburan ke Borobudur Bareng Anak-Cucu

Nasional
DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

DPR Sampaikan Poin Penting dalam World Water Forum ke-10 di Bali

Nasional
Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Ahok Mengaku Ditawari PDI-P Maju Pilgub Sumut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com