Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Jika "Nyapres", Jokowi Bisa Kalah di Jakarta

Kompas.com - 18/03/2014, 10:40 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Firman Noor mengatakan, Joko Widodo alias Jokowi bisa saja kalah dukungan warga Jakarta jika nantinya Gubernur DKI Jakarta itu didaftarkan sebagai calon presiden 2014 oleh PDI Perjuangan. Pasalnya, masih banyak warga Ibu Kota yang menginginkan Jokowi memimpin Jakarta.

"Secara logika itu mungkin saja terjadi. Jokowi diharapkan bisa membenahi Ibu Kota, tetapi sekarang malah meninggalkan Jakarta untuk maju sebagai calon presiden," kata Firman Noor dihubungi di Jakarta, Selasa (18/3/2014), seperti dikutip dari Antara.

Firman mengatakan, dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2012, Jokowi pun tidak menang mutlak. Pada putaran kedua, pasangan Jokowi-Basuki Tjahaja Purnama memperoleh suara 53,82 persen.

Itu artinya, kata Firman, masih ada hampir setengah pemilih di Jakarta saat itu yang tidak memilih Jokowi. Padahal, dalam perkembangannya, ada beberapa pihak yang semula mendukung Jokowi akhirnya berbalik sikap.

"Dalam perkembangannya, kepemimpinan Jokowi memang dinilai ada yang positif, tetapi juga ada yang menganggap biasa saja," tuturnya.

Firman mengatakan, kritik-kritik yang muncul terhadap Jokowi akan menjadi amunisi bagi lawan-lawan politiknya. Bukan tidak mungkin akan terjadi kampanye negatif terhadap Jokowi.

"Situasi tersebut sangat mudah diangkat untuk memaparkan kekurangan-kekurangan Jokowi. Apalagi juga ada yang mengungkapkan bahwa Jokowi ternyata tidak memiliki kemampuan manajerial yang cukup," katanya.

Keputusan Jokowi untuk maju sebagai calon presiden menimbulkan pro dan kontra terutama di media sosial. Di media sosial bahkan muncul 19 janji politik Jokowi yang pernah disampaikan pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012.

Salah satu janji yang paling banyak diungkapkan pihak yang kontra dengan pencalonan Jokowi sebagai presiden adalah akan memimpin Jakarta selama lima tahun dan tidak menjadi kutu loncat dengan mengikuti Pemilu 2014.

Janji tersebut diucapkan Jokowi saat jumpa pers di rumah Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri pada 20 September 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Nasional
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com