Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Rhoma Irama Andai Ditawari Jadi Cawapres Jokowi

Kompas.com - 14/03/2014, 19:18 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendeklarasikan diri menjadi calon presiden RI, belum diketahui siapa nama yang bakal disanding sebagai cawapres pria yang akrab disapa Jokowi itu. Seandainya pilihan itu jatuh kepada Rhoma Irama, apa kata raja dangdut tersebut?

"Nanti setelah pileg (pemilihan legislatif) baru saya jawab. Kalau sekarang belum," kata Rhoma, saat ditemui Kompas.com, di kantor Riforri (Roma Irama for RI), di Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, Jumat (14/3/2014).

Menurut Rhoma, dirinya akan memulai kegiatan kampanye pileg di Aceh, Sumatera Utara, dalam waktu dekat ini. Dia menyatakan akan turun langsung keliling Tanah Air, sampai dengan awal April 2014 mendatang.

"Besok kita sudah mulai kampanye ke Aceh sampai tanggal 5 April. Kita akan sibuk keliling Indonesia untuk Pileg, bersama Sonetta," ujar Rhoma.

Rhoma juga mengaku sudah mempersiapkan diri untuk pencapresan yang akan dihadapinya. Dia menyatakan, mendalami sejumlah masalah terkait persoalan bangsa ini bila dipercayakan rakyat menjadi pemimpin bangsa.

"Yang pertama tentu pengetahuan kita tentang berbangsa dan bernegara, bahwa saya sudah lama mendalam masalah ekonomi, pendidikan, demokrasi Indonesia, dan sebagainya. Saya sudah menyoroti kelemahan kita," ujar Rhoma.

Ia menyatakan sudah membuat konsep untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dalam berbagai sendi itu. "Saya sudah membuat konsep untuk mengatasi kelemahan-kelemahan tadi. Ekonomi seperti apa, pendidikan seperti apa. Sejak saya menyatakan diri siap mencapreskan, saya harus mempersiapkan diri seandainya saya terpilih," jelas Rhoma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com