Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/03/2014, 18:28 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Partai Persatuan Pembangunan menyambut baik pendeklarasian Joko Widodo sebagai bakal calon presiden 2014-2017 oleh PDI Perjuangan. Wakil Sekretaris Jenderal DPP PPP Isa Muchsin mengatakan, Ketua umum PPP Suryadharma Ali sudah mengisyaratkan untuk membangun kembali koalisi antara PPP dan PDI-P.

"Ketua umum sudah mengisyaratkan kemungkinan akan bekerja sama lagi dengan PDI-P. Itu kan bukan sesuatu hal yang baru mengingat hubungan PPP dengan PDI-P juga harmonis ketika Bapak Hamzah Haz (mantan Ketua Umum PPP) menjadi wakilnya Ibu Mega dulu," kata Isa di kantor DPP PPP di Cikini, Jakarta, Jumat (14/3/2014). Hamzah pernah menjadi Wakil Presiden RI ketika Megawati menjabat sebagai Presiden RI 2001-2004.

Namun, Isa mengatakan bahwa kepastian akan koalisi itu akan diumumkan saat Rapat Pimpinan Nasional PPP yang akan dilaksanakan setelah pemilihan umum anggota legislatif.

Mengenai calon presiden maupun wakil presiden, Isa mengatakan bahwa PPP masih mengandalkan Suryadharma sebagai kandidat yang akan didorong dalam koalisi dengan partai lain. Pasangannya belum tentu Jokowi.

"Dari hasil mukernas (musyawarah kerja nasional) itu kami juga tidak menutup kemungkinan mengusung capres dari partai lain kalau itu adalah tokoh nasional yang punya integritas," katanya.

Sebelumnya, Suryadharma menyatakan bahwa masalah koalisi akan diputuskan setelah Pemilu Legislatif 2014. "Kami akan menentukan arah koalisi setelah kondisi politik Indonesia matang, yaitu setelah pemilu legislatif,” kata Suryadharma, Senin (10/3/2014), di Bogor.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PPP M Romahurmuziy menyatakan, koalisi partainya dengan partai nasionalis, seperti PDI-P, dapat menunjang kestabilan politik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com