Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: Hilangnya Malaysia Airlines Momentum Perdamaian di Laut China Selatan

Kompas.com - 10/03/2014, 12:41 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan, Pemerintah Indonesia siap membantu upaya pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang kontak pada Sabtu (8/3/2014). Presiden berharap kerja sama lintas negara ini bisa menjadi momentum perdamaian di kawasan Laut China Selatan.

"Semoga momentum ini bisa digunakan untuk mengedepankan persamaan, perdamaian, dan kerja sama di kawasan China Selatan untuk misi kemanusiaan," ujar Presiden SBY seperti dikutip dari situs setkab.go.id.

Permasalahan Laut China Selatan masih belum mendapat titik temu. Negara-negara Asia saling mengklaim kawasan sengketa tersebut, yakni Malaysia, Vietnam, dan Taiwan. Kawasan Laut China Selatan diyakini memiliki cadangan minyak dan gas yang melimpah.

Dalam kasus hilangnya pesawat Malaysia Airlines ini, sejumlah negara bahu-membahu melakukan pencarian pesawat di Laut China Selatan, lokasi terakhir terdeteksinya pesawat tersebut. Pemerintah China mengerahkan dua kapal perang Angkatan Laut-nya beserta kapal patroli untuk melakukan pencarian. Hal serupa juga dilakukan oleh Singapura dan Vietnam.

Militer Malaysia sudah menyampaikan permintaan bantuan kepada militer Indonesia untuk membantu pencarian. Panglima TNI Jenderal Moeldoko langsung mengirim tim khusus untuk masalah itu. TNI AL memberangkatkan lima kapal perang RRI dan satu pesawat intai maritim untuk melakukan pencarian.

"Saya terus mengikuti laporan menlu tentang hilangnya 7 WNI di Pesawat MAS 777-200 ke Beijing. Indonesia siap kerja sama dalam misi pencarian," ujar Presiden dalam akun Twitter, @SBYudhoyono, Senin pagi.

Pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan MH370 bertolak dari Kuala Lumpur pada Sabtu pukul 00.41 dan akhirnya hilang kontak pada pukul 02.40. Sejatinya, pesawat mendarat di Beijing pukul 06.30 waktu setempat, Sabtu (8/3/2014).

Data termutakhir menunjukkan bahwa pesawat jenis Boeing 777-200 itu membawa 239 penumpang. Dari jumlah tersebut, 153 penumpang adalah warga negara China. Ada pula 38 penumpang warga negara Malaysia dan 7 warga negara Indonesia.

Upaya pencarian terus dilakukan dengan bantuan lintas negara mulai dari Vietnam, Indonesia, dan China. Hingga kini, belum diketahui penyebab hilangnya kontak pesawat Malaysia Airlines itu. Maskapai penerbangan masih menelusuri sejumlah nama penumpang yang ternyata diketahui membawa paspor palsu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com