Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu: 60 WNI Akan Dievakuasi Keluar Ukraina

Kompas.com - 04/03/2014, 13:48 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa menyatakan, Kedutaan Besar RI akan segera mengevakuasi 60 warga negara Indonesia di Ukraina. Hal ini menyusul invansi tentara Rusia di Semenanjung Krimea yang telah mengepung militer Ukraina dari berbagai sisi.

"Kami akan ambil langkah antisipatif untuk warga negara kita di Ukraina. Lebih kurang ada 60 orang dan sudah saya laporkan ke Bapak Presiden. Bagi warga kita yang non-essential, misalnya keluarga-keluarga KBRI akan kita relokasikan," ujar Marty di Istana Negara, Selasa (4/3/2014).

Marty mengatakan, sebagian besar WNI berada di pusat Kota Kyief, Ukraina, dan tidak ada yang berada di Semenanjung Krimea yang menjadi pusat pergolakan. Akan tetapi, demi keselamatan para WNI, kedutaan akan segera membawa 60 WNI keluar Ukraina menuju negara-negara di sekitar bekas jajahan Uni Soviet tersebut. Saat ini, lanjutnya, sudah ada beberapa orang di antaranya yang telah berhasil keluar Ukraina. Menurut Marty, pemerintah Indonesia juga belum berencana menarik para diplomat RI di Ukraina.

"Kami belum ada langkah ke sana. Justru diplomat tetap harus bekerja," kata Marty.

Marty menambahkan, Indonesia tetap menghormati kedaulatan kedua negara tersebut. Indonesia mendorong agar penyelesaian konflik ditempuh melalui jalur damai dan tetap menghormati hukum internasional.

"Kami juga serukan ke Dewan Kehormatan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk memikul tanggung jawabnya sesuai piagam untuk memelihara perdamaian internasional," ucap Marty.

Pemerintah baru Ukraina, yang bersandar ke Barat, menuding Rusia telah menggelar invasi de facto dengan mengerahkan pasukan di tanah Ukraina di Semenanjung Krimea. Moskwa telah membantah tuduhan itu. Mereka menyatakan bahwa bisa jadi pasukan tersebut hanya berupaya melindungi etnis Rusia di Ukraina, setelah kerusuhan dan penggulingan Viktor Yanukovych dari kursi Presiden Ukraina.

Negara-negara Barat tengah mempertimbangkan sanksi untuk menghukum Rusia atas dugaan intervensi itu. Presiden Amerika Serikat Barack Obama telah mengatakan kepada Rusia bahwa jika negara beruang merah itu tetap berjalan dengan alur seperti ini, maka akan ada serangkaian langkah diplomatik dan ekonomi untuk mengisolasi Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com