Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seratusan Unit Rusun di Jakarta Disewakan ke Orang Lain

Kompas.com - 26/02/2014, 17:38 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dinas Perumahan dan Bangunan DKI Jakarta melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah rumah susun sewa beberapa waktu lalu. Hasilnya, sebanyak 115 hunian rumah susun terbukti disewakan ke pihak yang tidak berhak untuk menghuni rusun.

"Beberapa bulan ini kita lakukan operasi secara diam-diam. Kita hitung, dari empat rusunawa, ada 115 hunian yang disewakan," ujar Kepala Dinas Perumahan dan Bangunan Pemerintah Jakarta Yonathan Pasodung kepada Kompas.com, Rabu (26/2/2014).

Hunian yang disewakan tersebut terdiri dari 17 hunian di Rusunawa Marunda, 45 hunian di Rusunawa Pinus Elok, 44 hunian di Rusunawa Cakung Barat, dan 5 hunian di Rusunawa Pulogebang.

Yonathan mengatakan, operasi serupa akan terus dilakukan. Jika terbukti ada pelanggaran hunian rusun, ia akan menyegel hunian dan meminta penghuni angkat kaki dari rusunawa tersebut. Hunian itu akan dijadikan tempat relokasi untuk warga di bantaran sungai.

"Kita sedang koordinasi dengan Inspektorat soal dugaan adanya oknum PNS yang main-main. Kita enggak mau tahu. Kalau perlu, jika terbukti, mereka yang terlibat kita masuki polisi," kata Yonathan.

Secara terpisah, Gubernur Jakarta Joko Widodo meminta Yonathan mendata jumlah sebenarnya hunian rusunawa di Jakarta yang masih kosong. Jika telah terdata seluruhnya, Jokowi meminta warga bantaran sungai untuk segera direlokasi ke sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com