Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akil: Uang Wawan Tak Terkait Sengketa Pilkada tapi Bisnis Perusahaan Istri

Kompas.com - 21/02/2014, 07:11 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi membantah uang yang dia terima dari adik Gubernur Banten Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, tidak terkait penanganan sengketa hasil pemilu kepala daerah Banten. Dia mengatakan uang itu diserahkan Wawan untuk urusan terkait bisnis CV Ratu Samagat.

"Kalau saya punya bisnis apa ada hubungannya dengan Pilkada? Berarti hubungannya bisnis. Makanya tanya sama CV Ratu Samagat. Apa saya harus bertanggung jawab pada CV Ratu Semagat?" kata Akil seusai sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Kamis (20/2/2014) malam.

Akil menambahkan dia pun tak terlibat bisnis dengan Wawan melalui CV Ratu Samagat. Perusahaan ini, kata dia, adalah milik istrinya. Semua pemberian uang dari Wawan ke CV Ratu Samagat, ujar dia, tak ada pula hubungannya dengan Pemilu Kepala Daerah Lebak.

"Dilihat ke CV Ratu Samagat, lah bisnisnya apa. Yang transfer itu ada keterangannya, kok dibilang saya terima suap?" kecam Akil. Dia mengaku tak tahu urusan bisnis perusahaan milik istrinya dengan Wawan.

Menurut Akil, dia tak wajib mengetahui semua urusan bisnis istrinya itu. "Saya enggak tahu. Kalau perusahaan suamimu (atau istrimu), apa semua harus tahu?" tanya dia balik kepada wartawan.

Tak tangani sengketa pilkada Banten

Selain itu, Akil mengaku heran diduga terlibat sengketa Pilkada Banten. Sebab, ia tak ikut mengadili perkara tersebut. Akil mengatakan, sengketa itu diadili salah satunya justru oleh mantan Ketua MK sebelum dia, Mahfud MD. "Yang paling parahnya lagi itu, Pilkada Banten, pihak yag berperkara bukan saya yang mengadili. Mahfud MD yang adili. Tanya sama dia (Mahfud)," ujar Akil.

Sebelumnya diberitakan, Akil yang saat itu masih menjadi hakim konstitusi didakwa menerima Rp 7,5 miliar secara bertahap dari Wawan. Berdasarkan dakwaan itu, pemberian dilakukan pada kurun Oktober sampai November 2011 yang ditransfer ke rekening perusahaan istri Akil yaitu Ratu Samagat.

Pemberian pertama yaitu pada Rp 250 juta dan Rp 500 juta pada 31 Oktober yang disetor oleh Ahmad Farid Asyari. Kolom berita pada slip setoran tersebut ditulis "Biaya Transportasi dan Sewa Alat Berat".

Kemudian sebesar Rp 100 juta dan Rp 150 juta pada 1 November 2011, juga disetor Ahmad Farid. Setelah itu pada 17 November 2011 ada lagi transfer Rp 2 miliar, disetor Yayah Rodiah dan pada slip setoran ditulis "Pembayaran Bibit Kelapa Sawit". Pemberian berikutnya pada 18 November sebesar Rp 3 miliar disetor Agah Mochamad Noor dan Rp 1,5 miliar disetor oleh Asep Bardan.

Menurut Jaksa, pemberian uang diduga terkait penanganan sengketa hasil pemilu kepala daerah Banten yang dimenangkan Atut dengan Rano Karno sebagai wakilnya. Transfer uang itu dilakukan setelah tiga pasangan lain dalam pemilu kepala daerah itu mengajukan keberatan atas hasil KPU Banten itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Airlangga Yakin Terpilih Kembali Jadi Ketum Golkar Secara Aklamasi

Nasional
Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Diberi Tugas Maju Pilkada Banten, Airin Ucapkan Terima Kasih ke Airlangga

Nasional
PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

PKS: Pasangan Sohibul Iman untuk Pilkada Jakarta Tunggu Koalisi Terbentuk

Nasional
Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Optimalkan Pengelolaan, Kemenag Siapkan Peta Jalan Zakat Nasional 2025-2045

Nasional
Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Golkar Tugaskan Airin Rachmi Diany jadi Calon Gubernur Banten

Nasional
PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

PP KPPG Dukung Airlangga Hartarto Kembali Jadi Ketum Partai Golkar

Nasional
Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Usung La Nyalla, Nono, Elviana, dan Tamsil, Fahira Idris: DPD Butuh Banyak Terobosan

Nasional
VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

VoB Bakal Sampaikan Kritik Genosida Hingga Lingkungan di Glastonbury Festival

Nasional
La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

La Nyalla Sebut Amendemen UUD 1945 Jadi Prioritas DPD

Nasional
La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

La Nyalla Akan Ajak Prabowo Kembalikan UUD 1945 ke Naskah Asli

Nasional
Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Puluhan Anggota DPD Dukung La Nyalla Jadi Ketua Meski Suara Komeng Lebih Banyak

Nasional
Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Kemensos Bantah Bansos Salah Sasaran, Klaim Data Diperbarui Tiap Bulan

Nasional
Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Digitalisasi dan Riset Teknologi, Kunci Utama Kinerja Positif Pertamina Sepanjang 2023

Nasional
Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Kaget PDI-P Ingin Usung Anies, Ketua Nasdem Jakarta: Wow, Ada Apa Nih?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Jemaah Haji Diimbau Patuhi Jadwal Kepulangan ke Tanah Air

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com