Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Pemilu, Purnawirawan TNI AD Silaturahim demi Netralitas

Kompas.com - 20/02/2014, 11:22 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman menggelar pertemuan dengan para petinggi purnawirawan TNI Angkatan Darat (TNI AD). Pertemuan tersebut digelar untuk menjalin silaturahim antara generasi pendahulu dan prajurit TNI AD yang masih aktif jelang penyelenggaraan Pemilu 2014.

"Diharapkan dapat memperkokoh netralitas TNI, khususnya TNI AD," tutur Budiman saat memberikan pidato pengantar di Markas Besar AD, Jalan Veteran, Kamis (20/2/2014).

Dalam acara ini, tampak pula para petinggi purnawirawan TNI AD, seperti Jenderal TNI (Purn) Try Sutrisno, Jenderal TNI (Purn) Wiranto, Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu, Jenderal TNI (Purn) Luhut Pandjaitan, Jenderal TNI (Purn) Endriartono Sutarto, Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo. Tiga di antaranya adalah bakal calon presiden, Wiranto dari Partai Hanura serta Endriartono dan Pramono dari Partai Demokrat.

Budiman mengatakan, pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut dari pertemuan yang pernah diselenggarakan pada tahun lalu. Ia juga menegaskan prajurit aktif TNI AD tidak hanya harus bisa menjadi prajurit yang dicintai oleh rakyat, tetapi juga menjadi prajurit yang profesional.

"Ini semua terjadi karena didikan Bapak-Bapak (purnawirawan) sekalian, saya hanya melanjutkan saja," kata Budiman.

Sementara itu, Kepala Sub Dinas Penerangan Umum (Kasubdis Penum) TNI AD Kolonel Inf Zaenal mengatakan, pertemuan tersebut diikuti oleh 150 orang perwira tinggi purnawirawan TNI AD. Sementara dari pejabat teras TNI AD, diikuti oleh 47 orang. Ia mengatakan, pertemuan ini untuk menentukan kesamaan pandang antara purnawirawan dan prajurit aktif untuk menyamakan cara pandang dalam menghadapi Pemilu 2014. Cara pandang itu, kata dia, terkait netralitas pemilu dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com