JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Republik Indonesia siap memberi pengamanan khusus pada perayaan Tahun Baru China atau Imlek. Pengamanan khusus akan dilakukan atas dasar analisa Polri bahwa ancaman teror masih mungkin terjadi.
"Kita ada pengamanan khusus, termasuk untuk teror. Karena ada pengalaman vihara dibom. Jaringan masih hidup, masih ada, kita tetap pantau," kata Kepala Polri Jenderal (Pol) Sutarman di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (29/1/2014).
Perayaan Imlek tahun ini yang berdekatan dengan bergulirnya pemilihan umum membuat Polri siaga dalam pengamanan. Pola pengamanannya, kata Kapolri, lebih kepada langkah prefentif. Tindakan tegas baru akan dilakukan ketika situasinya benar-benar mengancam.
Mengenai pemilu, Sutarman menyatakan, pihaknya memberi kebebasan pada seluruh kelompok masyarakat untuk menyampaikan pendapatnya di depan umum. Namun, semua itu harus bersih dari tindakan yang mengancam, apalagi sampai berujung pada aksi kekerasan.
"Polri tidak kehendaki korban di pihak siapapun termasuk pelaku teror dan anggota Polri sendiri. Kita tak kehendaki itu. Tapi kalau keadaan memaksa, kalau ada yang menembak, kita tembak, itu dibenarkan undang-undang," pungkas mantan Kabareskrim Polri itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.