Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Pastikan Tindak Lanjuti Laporan Bawaslu

Kompas.com - 24/01/2014, 16:26 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia Komjen Pol Oegroseno memastikan, jika Polri akan menindaklanjuti laporan terkait dugaan pelanggaran pemilu yang dilayangkan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Selain itu, ia juga memastikan bahwa Polri tak akan tebang pilih dalam menindaklanjuti laporan yang diberikan.

“Kita enggak ada (istilah) partai besar partai kecil. Kalau terkait delik pemilu, kalau sudah diserahkan ke polisi oleh Bawaslu harus dikerjakan. Polisi enggak lihat itu partai besar partai kecil,” tegas Oegroseno di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (24/1/2014).

Selain itu, ia meminta agar masyarakat tak perlu khawatir Polri akan berpihak pada salah satu parpol. Menurutnya, semua parpol memiliki porsi yang sama di depan hukum jika melakukan tindak pidana pemilu.

“Enggak ada. Yakin kalau kita makin netral, selalu ditekankan (netralitas Polri),” katanya singkat.

Sebelumnya, Bawaslu telah melaporkan temuannya soal dugaan pelanggaran pidana pemilu yang dilakukan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Gerindra ke kepolisian. Dua partai itu melakukan iklan kampanye pemilu di stasiun televisi di luar jadwal yang diizinkan.

"Yang temuan Bawaslu sendiri, iklan PAN dan Gerindra sudah diteruskan ke polisi. Semoga segera diproses," ujar anggota Bawaslu Endang Wihdatiningtyas di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (22/1/2014).

Endang mengatakan, laporan tersebut disampaikan pada Selasa (21/1/2014). Hanya, Endang tidak merinci iklan mana yang dimaksud. "Yang pasti, iklan dua partai itu yang sudah berkampanye, seperti menampilkan nomor urut partai dan visi misi partainya, meski secara simbol saja," kata Endang.

Soal laporan yang disampaikan paralegal pemilu terkait Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Gerindra, dan Partai Golkar, Endang mengatakan, pihaknya tidak dapat meneruskannya ke Polri. Pasalnya, kata dia, bukti dugaan pelanggaran yang disampaikan tidak cukup.

"Apalagi, ternyata video yang disampaikan kepada kami, setelah dicek ke KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) tidak sesuai dengan yang ada di KPI, berdasarkan jam tayangnya," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com