JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi akan turun ke jalan untuk mendorong pencalonan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi sebagai presiden selanjutnya. Rencananya, mereka akan menggelar pawai di Jakarta, Minggu (12/1/2014).
Pengurus harian Seknas Jokowi, Pitono Adhi, mengatakan, sekitar 3.000 orang akan meramaikan pawai. Mereka terdiri dari kelompok marching band, reog ponorogo, kabaret dan fashion street, barongsai, seni bela diri taichi, tanjidor, pencak silat Betawi, dan simpul warga.
"Ada 3.000-an orang terdiri atas kelompok seni budaya, anggota forum ditambah simpul warga," ucap Pitono saat jumpa pers di Kantor Seknas Jokowi di Jalan Brawijaya 35, Jakarta, Sabtu (11/1/2014).
Pitono menjelaskan, warga yang akan terlibat berasal dari Jakarta dan sekitarnya seperti Condet, Kembangan, Tanah Abang, Lenteng Agung, Srengseng Sawah, Tangerang, dan Klender. Rencananya, pawai akan dimulai pada pukul 08.00 WIB dengan memanfaatkan lokasi car free day.
Pawai akan dimulai dari Monumen Nasional (Monas) dengan jalur melintasi jalan Thamrin, Bundaran HI, dan Imam Bonjol.
Maksud digelarnya pawai itu, menurut Pitono, supaya rakyat yang selama ini menginginkan Jokowi menjadi presiden bisa menyalurkan aspirasinya secara langsung. "Yang kita lakukan selama pawai adalah rakyat yang ingin Jokowi jadi presiden, ayo tunjukkan," katanya.
Ia berharap nantinya warga tidak ragu untuk bergabung dalam rombongan pawai. "Nanti kita bagi-bagi topeng Jokowi ke warga. Harapannya yang ikut iring-iringan nambah dengan pakai topeng Jokowi," pungkasnya.
Seperti diberitakan, hingga saat ini PDI Perjuangan belum menetapkan capres. Menurut Ketua Umum DPP PDI-P Megawati Soekarnoputri, partainya akan menetapkan capres setelah pemilu legislatif yang digelar April 2014. Megawati mengaku tidak peduli dengan berbagai analisis tentang capres dari partainya.
Hanya, menurut politisi senior PDI-P, Panda Nababan, Mega tak akan maju dalam Pilpres 2014. Menurut Panda, Mega mengatakan, ia sudah tua dan sering kalah dalam pertarungan calon presiden. Berdasarkan hasil survei berbagai lembaga survei, elektabilitas Jokowi terus meroket jauh meninggalkan tokoh lain, termasuk Megawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.