JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden dari Partai Kebangkitan Bangsa Rhoma Irama tak menampik jika selama ini masyarakat masih banyak yang ragu atas rencananya maju sebagai pemimpin nasional selanjutnya. Pasalnya, banyak orang yang lebih mengenal Rhoma sebagai seniman dan raja dangdut ketimbang sebagai seorang politisi.
Rhoma berpendapat, semua kalangan bisa menjadi presiden, tidak hanya dari kalangan politisi. Di samping itu, menurutnya, antara kesenian, politik, dan keyakinan dapat berjalan beriringan.
“Buat saya, seni, politik, dan agama itu three in one. Saya tidak perlu bertransformasi menjadi seorang politisi. Gagasan politik serta agama, saya salurkan lewat seni,” kata Rhoma di Sekretariat Riforri di Jalan Dewi Sartika Raya, Jakarta Timur, Sabtu (11/1/2014).
Rhoma mengatakan, selama ini politik selalu dijadikan sebagai sebuah alat kesenian untuk memperoleh kekuasaan. Orang beramai-ramai membentuk organisasi dan partai politik dengan tujuan untuk mengelola negara dengan baik.
Ketika disinggung massa pendukung, Rhoma mengaku telah berkoordinasi dengan PKB agar rencana pencapresannya berjalan lancar. Di samping itu. ia mengklaim telah memiliki massa pendukung setia. “Dari semangat umat, ini membuat saya yakin,” tegasnya.
Seperti diberitakan, Rhoma merupakan salah satu bakal capres PKB. Ada dua tokoh lain yang didukung internal PKB, yakni Jusuf Kalla dan Mahfud MD. Hanya, kepastian pencapresan tergantung dari hasil Pileg pada April 2014 lantaran ada syarat ambang batas pengusungan capres-cawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.