Pada periode pertama, Gerindra memikat 6,1 persen responden untuk memilihnya bila pemilu digelar hari ini. Lonjakan besar mereka catatkan pada survei periode kedua dengan capaian lebih dari dua kali lipat, menjadi 13,1 persen.
Namun, periode ketiga justru mendapatkan penurunan cukup besar bagi Partai Gerindra, sekalipun tak sedalam yang dialami Partai Demokrat. Dalam survei yang pengumpulan datanya rampung pada Desember 2013, Partai Gerindra hanya bisa mempertahankan dukungan dari 11,5 persen responden.
Penurunan serupa dialami oleh pendiri, Ketua Dewan Pembina, sekaligus kandidat yang digadang-gadang untuk bisa mewakili Partai Gerindra pada Pemilu Presiden 2014, Prabowo Subianto. Dari survei yang sama, Prabowo langsung melejit dengan 13,3 persen dukungan responden, lekat membayangi elektabilitas kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo.
Suara Prabowo masih bertambah pada survei putaran kedua, dengan 15,1 persen responden memilihnya. Saat itu Jokowi sudah mendapat dukungan 32,5 persen. Pada periode ketiga survei, alih-alih mempersempit selisih dengan Jokowi yang mendapatkan dukungan hingga 43,5 persen, Prabowo justru berkurang dukungan menjadi 11,1 persen.
Survei "Kompas"
Rangkaian survei yang digelar harian Kompas menggunakan metode survei longitudinal, yakni meminta pendapat dari responden yang sama. Ketiga survei dilakukan secara tatap muka, dalam tiga periode waktu.
Survei periode pertama yang hasilnya dilansir pada Desember 2012 dilakukan pada rentang 26 November 2012 sampai 11 Desember 2012. Periode kedua, 30 Mei 2013 sampai 14 Juni 2013, dan diumumkan pada Juni 2013. Adapun periode ketiga terlaksana pada 27 November 2013 sampai 11 Desember 2013, diumumkan mulai Rabu (8/1/2014).
Melibatkan 1.380 sampai 1.400 responden dari 34 provinsi di Indonesia, survei menggunakan tingkat kepercayaan 95 persen dan rentang kesalahan (margin of error) 2,6 persen dalam penarikan sampel acak sederhana.
Hasil survei selengkapnya dapat dibaca di harian Kompas edisi Kamis (9/1/2014).