Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPRD DKI Janji Sahkan APBD 2014 pada 15 Januari

Kompas.com - 08/01/2014, 19:45 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPRD DKI Jakarta berjanji mengesahkan rancangan anggaran pendapatan belanja daerah DKI 2014 pada Selasa (15/1/2014) pekan depan. Ketua DPRD DKI Jakarta Ferrial Sofyan menegaskan, besaran APBD masih terus dibahas oleh Badan Anggaran DPRD bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) DKI. "15 Januari kami targetkan APBD sudah disahkan," kata Ferrial di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (8/1/2014).

Target ini merupakan target yang ketiga kalinya disampaikan oleh DPRD DKI Jakarta. Awalnya, mereka menargetkan pengesahan pada 30 November 2013. Rencana itu mundur menjadi 27 Desember 2013 dan kini molor lagi menjadi 15 Januari 2014.

Terlambatnya pengesahan itu, kata Ferrial, disebabkan oleh pemerintah yang berulangkali menambah nilai APBD yang diajukan sehingga pembahasan terus saja molor. Awalnya, nilai RAPBD yang diajukan ke dalam Kebijakan Umum Anggaran Plafon Prioritas Anggaran (KUAPPAS) adalah sebesar Rp 67,7 triliun. Setelah Pemprov DKI mengajukan penambahan tersebut, maka nilai anggaran bertambah menjadi Rp 69,7 triliun. Penambahan itu untuk anggaran penambahan bus oleh Dinas Perhubungan DKI dan pembebasan lahan waduk oleh Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta.

Menjelang penetapan, nilai RAPBD kembali naik menjadi sekitar Rp 72 triliun ditambah angka sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) tahun lalu. Menurut Ferrial, kalangan dewan menyetujui penambahan anggaran tersebut agar bisa mengoptimalkan pembangunan sesuai Rencana Pembanguan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2013-2017. Konsekuensi molornya pengesahan APBD itu ialah anggaran yang baru dapat digunakan pada 1 Februari 2014.

"Sampai hari ini tambahan silpa belum pasti. Jadi, angka itu bisa lebih dari Rp 72 triliun," kata politikus Partai Demokrat tersebut.

Di sisi lain, ia membantah molornya pengesahan APBD DKI 2014 disebabkan alasan politis maupun ketidakharmonisan hubungan antara eksekutif dan legislatif. Menurut dia, keterlambatan pengesahan semata-mata karena banyak perubahan nominal yang perlu membutuhkan kejelian agar penggunaan anggaran maksimal. "Saya membahas agak lambat begini karena menginginkan anggaran yang maksimal," ujar Ferrial.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com