Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/01/2014, 18:03 WIB


KOMPAS.com
- Setahun menduduki puncak popularitas, laju dukungan terhadap Joko Widodo sebagai calon presiden masih deras mengalir. Kali ini, pesonanya tidak hanya menarik kalangan yang belum memiliki sosok presiden pilihan. Ia juga berhasil mengalihkan dukungan mereka yang sebelumnya sudah memiliki calon presiden idaman.

Yang mencuri perhatian justru Wiranto. Perubahannya sangat signifikan. Jika dua hasil survei sebelumnya masih menempatkan Wiranto pada posisi bawah perolehan dukungan, kali ini dia melesat.

Kesimpulan ini diperoleh dari hasil perbandingan tiga survei opini publik Kompas yang dilakukan secara periodik (survei longitudinal) terhadap sekitar 1.400 responden calon pemilih Pemilu 2014, yang tersebar acak di 33 provinsi.

Ketiga hasil survei mengindikasikan sepanjang satu tahun terakhir, perubahan peta dukungan pemilih kepada sosok yang diminati sebagai calon presiden berlangsung sedemikian dinamis. Di satu sisi, hasil survei menunjukkan semakin kecil proporsi pemilih yang belum memiliki preferensi calon presiden. Dengan perkataan lain, mayoritas pemilih sudah semakin jelas preferensinya terhadap sosok yang akan menjadi presiden mendatang.

Survei pertama yang dilakukan pada Desember 2012 masih menunjukkan sekitar 33 persen calon pemilih belum memiliki preferensi sosok presiden. Saat ini, tinggal 11 persen pemilih yang belum menentukan sosok pilihannya.

Pada sisi lain, terjadi pula perubahan yang amat dinamis di antara kalangan yang sebelumnya sudah menyatakan punya sosok presiden pilihan.

Dalam hasil survei ini, terdapat sosok calon presiden yang setahun terakhir konsisten mengalami surplus dukungan. Namun, ada juga sosok yang dalam satu tahun terakhir ini cenderung statis. Terdapat pula sebagian calon presiden idaman pemilih yang justru mengalami defisit dukungan dari waktu ke waktu.

Jokowi unggul

Dinamika politik semacam itu menempatkan Jokowi sebagai sosok yang paling diunggulkan sebagai presiden. Secara konsisten, ia paling banyak meraih dukungan pemilih. Hasil survei terakhir (Desember 2013) menunjukkan, 43,5 persen responden menyatakan memilih Jokowi sebagai presiden jika pemilu dilakukan saat ini.

Dibandingkan dengan dua hasil survei sebelumnya, dukungan terhadap sosok Jokowi melonjak pesat (Grafik). Jika sebelumnya, ia berhasil melipatgandakan dukungan dari 17,7 persen menjadi 32,5 persen pemilih, kali ini daya pikatnya terus bertambah hingga 11 persen dukungan pemilih menjadi 43,5 persen.

Pada mulanya, lonjakan dukungan terbesar kepada Jokowi bersumber dari para pemilih yang memang belum memiliki preferensi sosok presiden idaman. Sesaat setelah kemunculan dan berkiprah sebagai Gubernur DKI Jakarta, sebagian besar pemilih yang belum memiliki preferensi langsung terpikat.

Dukungan pun meluas hingga dua kali lipat pada Juni 2013. Ketika calon presiden lain masih berkutat pada karakter pendukung yang bersifat eksklusif, dukungan terhadap Jokowi justru inklusif, telah melampaui sekat-sekat demografi, sosial-ekonomi, ataupun latar belakang politik pemilih.

Lonjakan peningkatan dukungan terhadap Jokowi kali ini tidak hanya berasal dari basis dukungan sebelumnya, kalangan yang belum memiliki sosok presiden idaman. Ia mulai menggoyahkan posisi politik calon presiden lain. Mereka yang sebelumnya sudah menjatuhkan pilihan kepada salah satu sosok, mulai terpengaruh. Lebih dari itu, semakin banyak yang tidak loyal dan mengalihkan dukungan kepada Jokowi.

Menariknya, penurunan loyalitas pemilih terbesar justru terjadi pada Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, partai tempat Jokowi berpijak. Hasil survei ini menunjukkan, hampir separuh responden yang sebelumnya mengaku memilih Megawati kini mengalihkan dukungan kepada Jokowi. Kontan, dukungan kepada Megawati merosot dari waktu ke waktu. Kini, tingkat keterpilihan Megawati tinggal 6,1 persen pemilih.

Sekalipun terus-menerus mengalami surplus dukungan, tidak berarti keseluruhan pemilih Jokowi bertahan pada pilihan mereka. Membandingkan dengan hasil survei sebelumnya, memang loyalitas pendukung Jokowi masih tertinggi (67 persen). Namun, sepertiga pendukungnya pun kini mulai beralih kepada sosok calon presiden lain, seperti Prabowo Subianto, Aburizal Bakrie, dan Wiranto, atau bahkan terdapat sebagian yang justru kini ragu untuk memilih sosok pengganti.

Prabowo-Aburizal ketat

Selain terhadap Jokowi, berbagai dinamika dukungan setahun terakhir juga berlangsung pada sosok calon presiden lain. Persaingan paling ketat, misalnya, kini berlangsung pada posisi kedua perolehan dukungan. Total proporsi dukungan terhadap sosok Prabowo Subianto kini semakin didekati Aburizal Bakrie.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com