Dari sisi loyalitas, para pendukung kedua sosok tersebut sebenarnya relatif sama rentan. Dibandingkan dengan survei sebelumnya, sekitar separuh bagian para pendukung kedua tokoh itu mengalihkan dukungan kepada sosok idaman lain. Sementara separuh lainnya memilih bertahan.
Di sisi lain, mereka juga menerima limpahan dukungan pemilih baru yang pada survei sebelumnya memilih sosok di luar mereka berdua. Perbedaan di antara keduanya, dalam survei ini, tambahan dukungan pemilih kepada Prabowo tidak sebesar dukungan yang hilang. Namun, sebaliknya bagi Aburizal, kehilangan dukungan masih terbalas oleh tambahan dukungan baru.
Wiranto melesatPeningkatan signifikan justru terjadi pada Wiranto. Jika dua hasil survei sebelumnya masih menempatkan Wiranto pada posisi bawah perolehan dukungan, kali ini meningkat. Dengan keterpilihan mencapai 6,3 persen, Wiranto bersaing dengan Megawati Soekarnoputri dan meninggalkan Jusuf Kalla.
Namun, jika dilihat dari aspek loyalitas, basis dukungan Wiranto juga tergolong rentan. Lebih dari separuh bagian pendukungnya semula berganti dengan para pendukung baru. Positifnya, saat ini, tambahan pendukung masih lebih besar dari dukungan yang hilang.
Bagi Jusuf Kalla, perubahan dukungan juga teralami. Pada ketiga hasil survei penurunan terus berlangsung. Terakhir, tinggal 3,1 persen pendukungnya. Di satu sisi, sebagian pendukungnya tersedot sosok Jokowi. Begitu pun daya pikat Prabowo, Aburizal, dan Wiranto mampu pula memengaruhi pendukung Jusuf Kalla untuk beralih pilihan. Sebaliknya, tambahan dukungan diperoleh Jusuf Kalla dari para pemilih Aburizal sekalipun dalam proporsi yang kalah besar ketimbang kehilangannya.
Berbagai perubahan dukungan yang terungkap dari survei ini hanya berlangsung pada calon presiden yang sudah dikenal publik. Tepatnya, perubahan lebih terfokus pada sosok-sosok yang sejauh ini memperoleh proporsi dukungan signifikan. Sementara sosok calon presiden yang selama ini meraih dukungan rendah relatif statis.
Sosok Mahfud MD, Hatta Rajasa, hingga Yusril Ihza Mahendra sejauh ini belum menunjukkan geliat peningkatan atau penurunan dukungan. Begitu pun Hidayat Nur Wahid masih tidak beranjak dari posisi perolehan survei sebelumnya.
Sementara itu, kesebelas sosok calon presiden peserta Konvensi Demokrat masih rendah tingkat keterpilihannya. Keterkenalan sosok di mata pemilih masih menjadi kendala. Hanya Dahlan Iskan, Anies Baswedan, dan Pramono Edhie yang cukup dikenal publik. Namun, tingkat keterpilihannya belum menunjukkan peningkatan signifikan.
Namun, dinamika politik masih akan terjadi sesuai dengan perjalanan waktu. Hasil pemilu legislatif akan sangat menentukan kontestasi pemilu presiden. (Bestian Nainggolan/Litbang Kompas) Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.