Hal ini disampaikan Prabowo seusai bertemu dengan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, di kantor PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta, Rabu (8/1/2014). "Saya orang Indonesia. Anda sudah lama tinggal di Indonesia kan? Jangankan survei. Apa pun bisa dibeli di republik ini," katanya kepada wartawan.
Ia pun menyatakan, ada survei-survei yang dilakukan bisa dipesan dan dibayar. "Kalau saya sih masak negara ini ditentukan survei, diatur-atur survei. Kita lihat saja nanti. Saya besok bisa keluarkan 15 survei. Saya nomor satu, Gerindra nomor satu. Anda mau?" katanya.
Seperti diberitakan, hasil survei Kompas, Jokowi mendapatkan dukungan 17,7 persen pada survei pertama, Desember 2012. Setahun kemudian, dukungan untuk Jokowi melejit menjadi 43,5 persen dari 1.400 responden di 34 provinsi di Indonesia.
Sebaliknya, pada survei pertama Desember 2012, dukungan untuk Prabowo berada pada posisi terdekat dengan Jokowi. Saat Jokowi meraup dukungan 17,7 persen, Prabowo mengumpulkan 13,3 persen. Namun, survei ketiga justru mendapati bahwa suara Prabowo anjlok hingga di bawah perolehan dukungan awal untuknya. Prabowo hanya mencatatkan dukungan 11,1 persen responden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.