Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Dibajak, Pimpinan MPR Bertemu dengan Ortu Pelaku

Kompas.com - 02/01/2014, 17:03 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari bertemu dengan Sabariah, orangtua dari Nurhamdi Irawan Pulungan (29), pelaku yang meretas e-mail, akun Facebook, akun dan Twitter-nya. Suasana pertemuan berlangsung haru, tetapi santai. Sabariah meminta Hajriyanto memaafkan kelakuan anaknya dan mencabut laporannya di Polda Metro Jaya.

Dalam pertemuan itu, raut wajah Sabariah tampak begitu sedih. Ia sempat menangis dan gugup saat berbicara dengan Hajriyanto. Ia mengatakan, putra pertamanya itu sangat menyesal telah meretas akun Facebook Hajriyanto, dan berharap anaknya terbebas dari ancaman pidana.

Mendengar semua permintaan Sabariah, Hajriyanto menjawabnya dengan tenang. Ia pastikan telah membuka pintu maaf untuk Nurhamdi. Sementara itu, permasalahan hukum akan dikonsultasikan terlebih dulu dengan Polda Metro Jaya.

"Saya akan konsultasi dengan Polda, apa implikasinya kalau aduannya saya cabut. Kalau berimplikasi jadi tak ada pembajakan dan saya nanti dianggap membohongi publik, saya tidak mau (mencabut)," kata Hajriyanto di Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (2/1/2013).

Politisi Partai Golkar itu menuturkan, dia telah sejak lama memaafkan Nurhamdi. Bahkan, ia mengaku sempat memiliki usul bersama PP Muhammadiyah untuk memberikan beasiswa kepada Nurhamdi agar bakat dan kecerdasannya dapat disalurkan pada kegiatan positif. Usul memberikan beasiswa itu mencuat karena pada awalnya usia Nurhamdi diketahui berusia 20 tahun dan tak dapat pendidikan menengah karena ketiadaan biaya.

Namun, usul itu terancam batal. Belakangan, Hajriyanto baru mengetahui bahwa usia Nurhamdi telah 29 tahun, telah berkeluarga, dan memiliki satu orang anak. "Saya pikir umurnya masih 20 (tahun), dan melakukan pembajakan itu karena iseng. Tapi, kalau sudah 29 (tahun), dan sudah menikah, bagaimana? Mau sekolah di mana?" ujarnya.

Seperti diketahui, Nurhamdi meretas e-mail, akun Facebook, dan akun Twitter milik Hajriyanto. Setelah berhasil diretas, ia kemudian menggunakan akun Facebook Hajroyanto untuk menipu dengan modus meminta sejumlah pulsa pada beberapa orang yang berteman dengan Facebook Hajriyanto.

Berdasarkan informasi dari Hajriyanto, tak sedikit orang yang menjadi korban penipuan Nurhamdi. Beberapa di antaranya ada yang sampai mengirim pulsa sebesar Rp 500.000 sampai Rp 600.000. Setelah dianggap sangat meresahkan, Hajriyanto kemudian melapor ke Mapolda Metro Jaya pada 12 Desember 2013.

Setelah ditelusuri, Subdit Cyber Crime Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya akhirnya berhasil melacak dan menangkap Nurhamdi. Penangkapan dilakukan pada 24 Desember 2013 lalu di Jalan Tjokroaminoto, Kisaran Timur, Asahan, Sumatera Utara.

Dalam penangkapan itu, turut juga disita dua telepon genggam, belasan sim card, dan sebuah laptop. Pelaku yang tak tamat SMK itu saat ini mendekam di sel Mapolda Metro Jaya dan dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com