Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Saya Tak Mau Dengar RS Tolak Rakyat Miskin

Kompas.com - 31/12/2013, 12:19 WIB
Icha Rastika

Penulis


BOGOR, KOMPAS.com
 — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara resmi meluncurkan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) bidang kesehatan dan ketenagakerjaan serta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Istana Bogor, Selasa (31/12/20130. Dalam sambutannya, Presiden mengatakan bahwa BPJS yang mulai diberlakukan pada 1 Januari 2014 ini merupakan langkah penting bagi pemerintah untuk memberikan layanan kesehatan yang lebih layak dan lebih baik, terutama untuk masyarakat lapisan bawah.

"Melalui BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan ini, saya tidak ingin mendengar ada para pekerja yang tidak terlindungi. Saya juga tidak mau mendengar adanya laporan bahwa rakyat kurang mampu ditolak oleh rumah sakit dan tidak bisa berobat karena alasan biaya," kata Presiden sebelum meresmikan secara simbolik BPJS di Istana Bogor yang disambut tepuk tangan hadirin.

Presiden didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono beserta istri, dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, memimpin peresmian BPJS tersebut. Hadir pula sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II, di antaranya Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi, dan Menteri BUMN Dahlan Iskan.

Pemerintah, menurut Presiden, menjamin rakyat miskin mendapatkan perlindungan kesehatan. Rakyat miskin, katanya, dapat berobat dan dirawat secara gratis di puskesmas-puskesmas serta rumah sakit. "Sekali lagi saya tekankan, rakyat miskin gratis berobat dan dijamin BPJS," sambung Presiden.

Pemerintah akan menanggung biaya asuransi untuk penduduk yang tidak mampu dan rentan yang jumlahnya sekitar 86,4 juta tersebut. Untuk itu, pemerintah mengalokasikan dana Rp 19,93 triliun pada APBN 2014. Diharapkan, BPJS kesehatan ini nantinya mampu memenuhi hak sehat bagi seluruh rakyat Indonesia.

Saat ini, sekitar 121 juta warga atau sekitar 48 persen dari total penduduk Indonesia sudah terdaftar sebagai peserta BPJS. Rinciannya, 86,4 juta jiwa kepesertaan Jamkesmas untuk rakyat miskin; 11 juta jiwa untuk jaminan kesehatan daerah; 16 juta peserta Askes; 7 juta peserta Jamsostek; dan 1,2 juta peserta dari unsur TNI dan Polri.

"Insya Allah, pada tahap kedua, paling lambat tanggal 1 Januari 2019, seluruh rakyat Indonesia telah menjadi peserta BPJS kesehatan," kata Presiden.

Peluncuran BPJS dan JKN secara simbolik dilakukan dengan penekanan tombol sirine oleh Presiden dengan didampingi Boediono dan Agung Laksono. Selain itu, Menteri Kesehatan memberikan kartu JKN secara simbolik kepada Presiden, Ibu Negara, Wapres beserta istrinya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Ketum PGI: 17 Kali Jokowi ke Papua, tapi Hanya Bertemu Pihak Pro Jakarta

Nasional
Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Kasus Brigadir RAT, Beda Keterangan Keluarga dan Polisi, Atasan Harus Diperiksa

Nasional
KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com