Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Semangat Sejahterakan Guru Tak Boleh Padam

Kompas.com - 27/11/2013, 17:55 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato terakhirnya pada peringatan Hari Guru Nasional 2013 dan HUT ke-68 PGRI sebelum habis masa jabatannya sebagai Presiden Republik Indonesia di tahun depan. Kepala Negara menyampaikan harapan pada pemerintahan selanjutnya untuk menjaga semangat dalam upaya mensejahterakan guru di seluruh Indonesia.

"Ini (pidato) yang terakhir (di Hari Guru), semoga guru terus mengalami kemajuan," kata Presiden, di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Presiden menyampaikan, dirinya masih ingat betul sekitar satu bulan setelah dilantik menjadi Presiden RI di periode pertama, sembilan tahun silam. Ia mengaku langsung menggelar rapat dengan beberapa menteri di kabinetnya untuk menyikapi rendahnya penghasilan guru saat itu.

Pada saat itu, kata Presiden, gaji guru di Indonesia masih sangat kecil. Bahkan ia merasa kaget ketika mengetahui ada guru yang penghasilannya Rp 600.000 dalam satu bulan. "Saya kumpulkan kabinet, nampaknya gaji masih sangat kecil dibanding tanggung jawab dan pengorbanan para guru," ujarnya.

Sejalan dengan perkembangan negara dan perekonomian bangsa, Presiden SBY mengklaim telah berhasil menaikkan penghasilan guru. Tak tanggung-tanggung, ia nyatakan penghasilan guru di Indonesia saat ini ada di kisaran Rp 2,5 juta.

"Itu (baru) awal, makin baik pendapatan negara, gaji dan kesejahteraan guru juga akan semakin baik. Semangat mensejahterakan guru tidak boleh padam," pungkasnya.

Presiden SBY hadir dalam acara tersebut didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono dan sejumlah menteri kabinetnya.

Peringatan Hari Guru Nasional 2013 mengambil tema "Mewujudkan Guru yang Kreatif dan Inspiratif dengan Menegakkan Kode Etik untuk Penguatan Kurikulum 2013." Tema ini diambil bersamaan dengan implementasi kurikulum 2013 secara bertahap. Dalam kesempatan itu, Presiden SBY juga memberi penghargaan pada sejumlah guru berprestasi.

Penghargaan yang diberikan Presiden SBY adalah tanda kehormatan Satya Lencana Pendidikan pada 56 orang guru, kepala sekolah, pengawas sekolah berprestasi dan berdedikasi dalam menjalankan tugasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com