Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gita Wirjawan: Terlalu Dini Sebut Konvensi Demokrat Gagal

Kompas.com - 20/11/2013, 16:39 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Gita Wirjawan menilai terlalu dini untuk menyimpulkan bahwa pelaksanaan konvensi gagal. Menurut Gita, masih ada waktu lima bulan lagi untuk membuat konvensi lebih menarik oleh seluruh peserta konvensi.

“Saya mungkin agak berbeda dengan yang tadi disebutkan (konvensi kalah pamor). Saya percaya masih terlalu dini untuk menilai apakah konvensi ini bakal gagal atau sukses. Saya percaya, kalau para peserta ini bekerja keras, maka konvensi akan menjadi event yang sukses,” ujar Gita dalam acara Media Gathering di Senayan International Golf House, Jakarta, Rabu (20/11/2013).

Menurut Gita, pelaksanaan konvensi capres Demokrat cerminan demokrasi dalam memberikan pilihan pimpinan nasional yang bermutu kepada masyarakat. Hal ini berbeda dengan cara yang ditempuh partai lain yang langsung menentukan capresnya. Akibatnya, masyarakat dibatasi oleh pilihan yang ada.

Meski demikian, Gita mengakui bahwa saat ini konvensi capres Demokrat belum populer di masyarakat. Ia menilai ketidaktahuan masyarakat menjadi tanggung jawab dari seluruh peserta konvensi. Karena itu, dirinya akan terus bertemu dengan rakyat di daerah.

Menteri Perdagangan itu menyakini 11 peserta konvensi akan menjadi pesaing tanggung bagi tokoh yang sudah mendeklarasikan diri sebagai capres.

Seperti diberitakan, tidak populernya konvensi Partai Demokrat ini tercermin dalam hasil survei yang dilakukan Founding Fathers House pada 9 Oktober sampai 9 November 2013. Dalam survei tersebut, hanya 24 persen masyarakat pemilih yang mengetahui Konvensi Demokrat.

Dari jumlah itu, hanya sekitar 2 persen yang mengetahui jumlah peserta konvensi berjumlah 11 orang. Responden calon pemilih itu mayoritas berasal dari Pulau Jawa dan Sumatera.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com