"Sudah masif, awareness publik juga nyata. Memang belum terlalu jorjoran, tapi cukup sebagai permulaan," kata Pohan, di Jakarta, Jumat (15/11/2013).
Wakil Ketua Komisi I DPR ini menyampaikan, peserta konvensi telah terjun mempromosikan diri ke tengah masyarakat di beberapa daerah. Semuanya terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, tetapi luput dari perhatian publik.
Menurut Pohan, ini menjadi tantangan komite untuk mengemas konvensi menjadi lebih menarik. Ia mendorong agar komite lebih kreatif. Pasalnya, komite adalah pihak yang memiliki akses dan kewenangan terbanyak.
"Kalau Partai Demokrat punya televisi, situasi akan lebih baik. Meski peserta (konvensi) bukan banci media, bukan pemburu sensasi. Mereka natural, alamiah saja," tandasnya.
Sebagai informasi, pelaksanaan konvensi yang digelar Partai Demokrat terus mendulang kritik. Tak hanya dari luar, bahkan kritik datang dari Effendi Gazali, anggota dalam Komite Konvensi. Effendi beranggapan konvensi sebagai keramaian yang tidak menarik. Kontestasi di antara peserta lemah dan partai yang menaunginya tidak mau ikut bekerja keras untuk kesuksesan konvensi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.