Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: "Bulan Madu" Jokowi-Media Takkan Panjang

Kompas.com - 31/10/2013, 17:47 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Ahmad Mubarok mengatakan, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo saat ini tengah menikmati masa "bulan madu" dengan media. Meski begitu, ia yakin masa "bulan madu" itu tidak akan bertahan lama.

"(Menjadi) media darling kan ada usianya. Jadi enggak alami," katanya kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (31/10/2013).

Mubarok yakin bahwa Jokowi tidak akan bersedia melepaskan jabatannya saat ini untuk bersaing menjadi presiden pada Pemilu 2014. Ia pun mendukung langkah Jokowi untuk tetap menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Ketika disinggung soal keputusan Jokowi ikut dalam Pilkada DKI 2012 saat menjadi Wali Kota Solo, Mubarok mengatakan dua situasi tersebut berbeda. "Itu soal lain (antara) dari wali kota Solo jadi gubernur dengan (dari gubernur) jadi presiden," imbuhnya.

Mubarok mengatakan, jika gagal pada Pemilu 2014, Jokowi dapat kehilangan jabatannya sebagai Gubernur DKI. Ia menambahkan, meski kepemimpinannya bagus, kualitas Jokowi belum teruji. Jokowi akan teruji, katanya, apabila berhasil dalam kapasitasnya sebagai Gubernur.

"Beda dengan Pak SBY yang sudah teruji. Dia adalah salah satu presiden yang dipilih secara langsung oleh rakyat dengan suara terbesar," katanya.

Ia pun mengaku tidak takut dikritik para pendukung Jokowi di media massa. Menurutnya, sebagian pendukung Jokowi adalah rekayasa. Rekayasa tersebut, katanya, tidak akan mampu bertahan lama. "Orang kalau tidak dikritik, dipuji-puji terus, dia akan jatuh," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usia Pensiun Perwira Jadi 60 Tahun dalam Draf Revisi UU TNI , Puspen: Sudah lewat Analisis

Usia Pensiun Perwira Jadi 60 Tahun dalam Draf Revisi UU TNI , Puspen: Sudah lewat Analisis

Nasional
Kuota Haji Ditambah, Cak Imin: Gunakan dengan Sungguh-sungguh, agar Tak Timbulkan Kecemburuan

Kuota Haji Ditambah, Cak Imin: Gunakan dengan Sungguh-sungguh, agar Tak Timbulkan Kecemburuan

Nasional
Bantu Turunkan Risiko Stunting di Maluku Utara, Antam Luncurkan Program Antam G-Best

Bantu Turunkan Risiko Stunting di Maluku Utara, Antam Luncurkan Program Antam G-Best

Nasional
World Water Forum 2024 Hasilkan Deklarasi Menteri, Menteri Basuki Paparkan 3 Poin Utama

World Water Forum 2024 Hasilkan Deklarasi Menteri, Menteri Basuki Paparkan 3 Poin Utama

Nasional
DKPP Akan Panggil Sopir Ketua KPU soal Kasus Dugaan Asusila terhadap Anggota PPLN

DKPP Akan Panggil Sopir Ketua KPU soal Kasus Dugaan Asusila terhadap Anggota PPLN

Nasional
Menlu Desak Eropa Hentikan Konflik Palestina-Israel Lewat Solusi Dua Negara

Menlu Desak Eropa Hentikan Konflik Palestina-Israel Lewat Solusi Dua Negara

Nasional
Puspen Sebut Revisi UU Akan Sempurnakan TNI

Puspen Sebut Revisi UU Akan Sempurnakan TNI

Nasional
Jokowi Sebut Australia, Belanda, Jepang Dukung Indonesia Gabung OECD

Jokowi Sebut Australia, Belanda, Jepang Dukung Indonesia Gabung OECD

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Asisten Pribadi Sandra Dewi

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Periksa Asisten Pribadi Sandra Dewi

Nasional
PP Tapera, Potongan Penghasilan 3 Persen Berakhir Saat Pekerja Pensiun

PP Tapera, Potongan Penghasilan 3 Persen Berakhir Saat Pekerja Pensiun

Nasional
Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bangka Belitung, Aceh, dan Jateng

Ma'ruf Amin Kunjungan Kerja ke Bangka Belitung, Aceh, dan Jateng

Nasional
Lewat Program Zakat Produktif Dompet Dhuafa, Kandang Maggotin Lampung Panen Ratusan Kg Lele

Lewat Program Zakat Produktif Dompet Dhuafa, Kandang Maggotin Lampung Panen Ratusan Kg Lele

Nasional
KPU Lantik Komisioner Terpilih di 10 Kabupaten/Kota Maluku Utara

KPU Lantik Komisioner Terpilih di 10 Kabupaten/Kota Maluku Utara

Nasional
KPK Sebut Hakim yang Kabulkan Eksepsi Gazalba Saleh Tidak Konsisten

KPK Sebut Hakim yang Kabulkan Eksepsi Gazalba Saleh Tidak Konsisten

Nasional
PP Tapera Diteken, Pendapatan Pegawai Negeri, Swasta, dan 'Freelance' Akan Dipotong 3 Persen

PP Tapera Diteken, Pendapatan Pegawai Negeri, Swasta, dan "Freelance" Akan Dipotong 3 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com