Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Modifikasi Audio Mobil, Luthfi Habiskan Rp 156 Juta

Kompas.com - 28/10/2013, 19:16 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq sering memodifikasi audio mobil-mobilnya. Untuk memodifikasi audio ketiga mobilnya, Luthfi menghabiskan dana sebesar Rp 156 juta.

Hal itu diungkapkan pemilik Mega Audio, Chandra Angkasa, yang bersaksi untuk Luthfi dalam sidang kasus dugaan suap pengaturan kuota impor daging sapi dan pencucian uang.

"Untuk VW Caravelle modifikasi speaker, ampli, subwoofer, total Rp 65 juta. Mobil Alphard ada pemasangan sederhana sekitar Rp 35 juta. FJ Cruiser ditambah speaker, power, dan peredam Rp 56 juta. Total Rp 156 juta," kata Chandra di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin (28/10/2013).

Chandra mengetahui mobil tersebut milik Luthfi karena mantan anggota DPR itu pernah mampir ke bengkelnya. Ketika mobil selesai dimodifikasi, Chandra langsung menghubungi Luthfi. Saat itu, menurut Chandra, Luthfi mengatakan akan langsung melakukan pembayaran melalui bank. Belakangan Chandra tahu bahwa pembayaran modifikasi itu juga dilakukan staf pribadi Luthfi, Ahmad Zaky.

"Pertama saya kurang jelas, tapi setelah di-BAP kita tahu Ahmad Zaky (membayar) yang Rp 100 juta dengan Bank BCA. Kemudian (pembayaran yang) Rp 56 juta (menggunakan rekening) atas nama Pak Luthfi melalui Bank Mandiri," terang Chandra.

Dalam persidangan terdakwa Ahmad Fathanah sebelumnya, diketahui Luthfi memodifikasi mobil sebelum berangkat safari dakwah PKS di Medan, Sumatera Utara. Kesaksian Chandra sendiri untuk membuktikan dugaan pencucian uang yang dilakukan Luthfi.

Luthfi didakwa bersama temannya, Fathanah, menerima Rp 1,3 miliar dari Dirut PT Indoguna Utama terkait pengurusan kuota impor daging sapi. Keduanya juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang dengan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membayarkan, dan membelanjakan harta kekayaan. Diduga harta tersebut berasal dari tindak pidana korupsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com