Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Yang Percaya Foto Pejabat dengan Bunda Putri, Dodol!"

Kompas.com - 20/10/2013, 11:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Sekretaris Kabinet Dipo Alam kembali angkat bicara soal Bunda Putri, nama yang dalam dua pekan terakhir ramai dibicarakan. Ia kembali menyampaikan pernyataannya melalui akun Twitter pribadinya, @dipoalam49, Minggu (20/11/2013). Dalam tweet-nya, Dipo memulainya dengan mengungkapkan bahwa anaknya bertanya tentang kehebatan Bunda Putri.

Berdasarkan kesaksian mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, dalam persidangan kasus dugaan suap impor daging sapi, Bunda Putri disebut bisa memengaruhi keputusan reshuffle kabinet dan memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. (Baca: Luthfi Hasan: Bunda Putri Sangat Dekat dengan SBY)

"Anak saya tanya: 'Pa, apa benar bunda puteri itu begitu hebat bisa atur SBY&punya pengaruh dalam kebijakan reshuffle kabinet?'," demikian tulis Dipo.

dok.Twitter Foto Sekretaris Kabinet Dipo Alam dan seorang perempuan yang disebut-sebut sebagai Bunda Putri beredar sejak Jumat (11/10/2013) malam di internet.
Dipo dikaitkan dan disebut-sebut mengenal Bunda Putri setelah beberapa waktu lalu beredar foto dirinya dengan seseorang yang diduga Bunda Putri. Dalam perjalanannya, ada pula foto sejumlah pejabat dengan Bunda Putri. Dipo mempertanyakan, jika ada foto seseorang dengan pejabat apakah bisa diartikan orang tersebut mampu mengendalikan kebijakan yang dibuat pejabat.

"Misal kata, saya madatan berfoto dengan pejabat seperti contoh terlampir, apa kamu percaya saya bisa atur kebijakan Obama? Misal kata saya madatan berfoto dgn pejabat terlampir & ngaku-ngaku bisa lobby untuk tolong Ka Majelis Syuro kamu percaya?," kata Dipo, sambil menautkan dua fotonya saat bersalaman dengan Presiden Amerika Serikat Barack Obama dan berbincang dengan Mahmoud Ahmadinejad.

Dipo melanjutkan, dengan koleksi fotonya bersama sejumlah pejabat, apakah kemudian begitu saja membuat orang percaya ketika ia mengaku kenal dan bisa mengatur kebijakan yang dibuat pejabat tersebut. 

"Dengan modal madatan berfoto saya sana-sini ngaku-ngaku KENAL pejabat-pejabat itu, kamu percaya saya hebat? Yang percaya itu DODOL!! kata anak saya," lanjut Dipo.

Cerita soal Bunda Putri ini pun disebut Dipo dengan "cerita dodol" karena hanya bermodalkan kesaksian "setahu saya" yang diungkapkan di pengadilan. Menurutnya, apa yang diungkapkan Luthfi Hasan di pengadilan pun akhirnya ditegur oleh hakim.

Kemudian, Dipo mengakhiri tweet-nya soal Bunda Putri dengan me-mention salah satu presenter tayangan dialog di televisi swasta, @karniilyas.

"Bang @karniilyas kalau nanti mau bahas hiruk-pikuk bunda puteri di ILC, cerita DODOL itu pengantar dari saya, salam & selamat untuk DR Hc nya," tutup Dipo.

Sebelumnya, meski ada foto dirinya dengan perempuan yang disebut Bunda Putri, Dipo mengaku tak mengenalnya. Menurutnya, sebagai pejabat publik, ia kerap dimintai foto bersama. Namun, itu tak bisa diartikan bahwa ia mengenal dan dekat dengan orang tersebut.

Presiden SBY pun telah menyampaikan bantahannya. Dengan amarah, Presiden menyebut Luthfi berbohong dan meminta jajarannya untuk menelusuri sosok Bunda Putri. Namun, hingga kini, kepolisian dan intelijen yang dikerahkan belum menyampaikan hasil telusurannya. (Baca: Presiden Marah Dikaitkan dengan Bunda Putri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com