Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Terjadi "Tsunami" dalam Dinasti Politik Keluarga Atut

Kompas.com - 07/10/2013, 12:14 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Lingkaran kekuasaan di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten diduduki sejumlah kerabat Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Penangkapan dan penetapan adik kandung Atut, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dengan dugaan melakukan suap terhadap Ketua Mahkamah Konstitusi (kini nonaktif) Akil Mochtar, mengagetkan publik. Ia diduga melakukan suap terkait sengketa Pilkada Lebak yang ditangani MK.

Pascapenetapan Wawan sebagai tersangka, KPK juga mencegah Atut ke luar negeri selama 6 bulan untuk kepentingan penyidikan kasus ini. Serentetan peristiwa ini kemudian memunculkan pertanyaan, bagaimana kelanggengan dinasti keluarga Atut di Banten setelah dua sosok kuncinya harus berurusan dengan hukum?

Pengamat politik Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Gandung Ismanto, memprediksi akan terjadi "tsunami" politik di Banten. 

"Dampak terbesarnya akan terjadi 'tsunami' politik karena secara simbolis, Atut merupakan putri pertama dari penguasa Banten di masa lalu (Chasan Sochib, ayah Atut)," kata Gandung, Senin (7/10/2013).

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN Ratu Atut Chosiyah.
Dalam keluarga besar Chasan Sochib, kata Gandung, Wawan memiliki peran sentral di dalam dinasti kepemimpinan Atut di Banten. Ketika ayahnya masih menjadi penguasa Banten, Chasan membangun pilar kultural untuk mengonsolidasikan kekuatan para jawara di Banten. Konsolidasi kekuatan itu sampai saat ini masih terus tertata rapi, meski Chasan telah meninggal dunia. Saat ini, menurutnya, konsolidasi tersebut diwariskan kepada Wawan.

"Itulah mengapa Wawan disebut sebagai mastermind dari dinasti Atut," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan, Wawan yang saat ini menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Banten semakin menguatkan posisi keluarga Atut dalam lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.

Selain Atut dan Wawan, anggota keluarga lainnya juga menduduki posisi penting di Banten dan di tingkat pusat. Mereka adalah Hikmat Tomet (suami Atut) yang menjadi anggota Komisi V DPR RI; Andhika Hazrumy (anak pertama Atut), anggota DPD dari Provinsi Banten; dan Ade Rosi Khairunnisa (Istri Andhika), saat ini Wakil Ketua DPRD Kota Serang. Lalu, Andiara Aprilia Hikmat (anak kedua Atut), calon anggota DPR RI; Tanto Warsono Arban (suami Andiara), calon anggota DPR RI; Heryani (ibu tiri Atut) Wakil Bupati Pandeglang; Ratu Tatu Chassanah (adik kandung Atut), Wakil Bupati Serang; Tubagus Chaerul Jaman (adik tiri Atut), Wali Kota Serang; dan Airin Rachmi Diany (istri Wawan), Wali Kota Tangerang Selatan.

"Atut yang membangun pemerintahan, dia (Wawan) yang mengatur siapa yang dipromosikan, me-nonjob-kan orang, siapa yang jadi kadis (kepala dinas), dan itu dapurnya ada di Kadin," kata Gandung.

Gandung mengatakan, penangkapan Wawan oleh KPK tentu saja akan memberikan dampak yang besar bagi kelangsungan dinasti Atut, terutama pada Pemilu 2014. Pasalnya, sejumlah anggota keluarga Atut mencalonkan diri sebagai anggota legislatif, seperti Andhika Hazrumy yang maju sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPR dari daerah pemilihan atau dapil Pandeglang-Lebak; Hikmat Tomet sebagai caleg DPR dari dapil Serang-Cilegon; dan Ade Rosi Khairunnisa yang maju sebagai caleg DPR dari dapil Kota Serang.

"Kalau sampai hal itu dimanfaatkan oleh lawan politiknya, maka tentu saja akan memberikan dampak besar bagi kelangsungan dinasti itu," ujar Gandung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com