Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gagal di Dua Pilpres, Wiranto Anggap Sama dengan Abraham Lincoln

Kompas.com - 02/10/2013, 16:14 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP Partai Hanura Wiranto sudah mendeklarasikan diri sebagai calon presiden dari partainya bersama Hary Tanoesoedibjo. Niat Wiranto kembali mencalonkan diri sebagai capres mengundang tanya, tak kapokkah dia setelah gagal dalam dua kali Pemilihan Presiden, 2004 dan 2009?

Menjawab pertanyaan ini, Wiranto pun membandingkan dirinya dengan Abraham Lincoln yang baru menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) setelah lima kali gagal dalam pemilihan.

"Misalnya, Abraham Lincoln di AS itu enam kali dia jadi capres dan keenam kalinya baru berhasil. Dia juga menjadi Presiden Amerika. Jangan kita berbantahan seperti itu, serahkan saja ke rakyat," ujar Wiranto, di Kompleks Parlemen, Rabu (2/10/2013).

Wiranto pernah maju sebagai calon wakil presiden berduet dengan Jusuf Kalla pada tahun 2009. Pada Pemilu 2004, ia maju sebagai capres dari Partai Golkar berpasangan dengan Salahuddin Wahid.

Pada Pemilu 2014 ini, Wiranto telah mendeklarasikan diri sebagai capres berpasangan dengan Hary Tanoesoedibjo. Banyak pihak yang menganggap Wiranto sebagai tokoh lama yang berambisi menjadi presiden. Namun, Wiranto tak sepakat jika ia dimasukkan dalam kelompok tokoh lama.

"Saya belum pernah menjadi presiden ataupun wakil presiden. Jadi, ini baru pertama kali bagi saya. Banyak yang menjadikan seseorang gagal dan dia belajar dari kegagalan itu," kata Wiranto.

Disebut gurem

Pencalonan Wiranto sebagai capres ini sempat mengundang kontroversi di internal Partai Hanura. Ketua DPP Partai Hanura Fuad Bawazier menyebut Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden gurem.

Ia pun mengimbau agar pasangan yang mendeklarasikan diri sebagai capres dan cawapres Hanura itu sadar diri dan membatalkan ikut berkompetisi dalam pertarungan Pemilihan Presiden 2014. Menurutnya, ada tiga klasifikasi untuk mengategorikan figur yang layak menjadi calon presiden, yakni figur papan atas, papan tengah, dan kelas bawah.

Pendiri Partai Hanura ini menempatkan kader PDI Perjuangan Joko Widodo dan Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto di jajaran teratas. Sementara Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie dianggapnya sebagai tokoh menengah yang layak menjadi calon presiden 2014-2019.

"Yang gurem itu Wiranto, Rhoma Irama, dan banyak lagi yang lainnya," kata Fuad, saat dijumpai seusai menghadiri sebuah diskusi, di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (28/8/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com