Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinamit Belum Ditemukan, Polisi Jamin APEC Lancar

Kompas.com - 25/09/2013, 18:33 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie memastikan, pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) akan berjalan lancar. Meski ekskalasi ancaman teror meningkat termasuk, termasuk hilangnya 250 dinamit di wilayah Bogor, Jawa Barat, yang masih misterius.

"Sampai saat ini belum ada indikasi ancaman (pelaksanaan APEC) terkait hilangnya dinamit beberapa waktu lalu," kata Ronny saat dijumpai di Gedung Badan Reserse Kriminal Polri, Rabu (25/9/2013).

Untuk mengamankan jalannya APEC pada 1-8 Oktober 2013 di Bali, Polri akan menerjunkan sebanyak 4.942 personel yang terdiri dari 3.855 personel Polda Bali dan 1.069 personel bantuan dari Mabes Polri.

Para personel tersebut akan disebar di sejumlah lokasi strategis, seperti lokasi pelaksanaan APEC, bandara, pelabuhan penyeberangan, dan sejumlah obyek vital, dan obyek wisata.

Menanggapi beredarnya sejumlah buku elektronik mengenai panduan jihad bagi teroris dan panduan perang gerilya perkotaan, Ronny mengatakan, pihaknya telah mengambil langkah preventif. Polisi membangun koordinasi antara Polri dengan Pemerintah Daerah Bali dan sejumlah tokoh masyarakat setempat untuk menjaga keamanan.

Tidak hanya itu, Polri juga bekerja sama dengan aparat TNI terutama dalam hal fungsi intelejen guna mengantisipasi setiap ancaman yang masuk. "Mabes Polri akan all out dalam mengamankan kegiatan ini. Kita sudah berupaya semaksimal mungkin agar APEC berjalan lancar dan para tamu merasa aman," ujarnya.

Untuk diketahui, sebanyak 21 negara di kawasan Asia Pasifik akan ikut ambil bagian di dalam pelaksanaan KTT APEC. Kegiatan itu sendiri setidaknya akan dihadiri sekitar 6.900 orang yang terdiri dari 5.000 delegaso asing, 1.500 wartawan nasional maupun mancanegara, serta 400 orang pimpinan perusahaan dari berbagai negara.

Seperti diberitakan, dua dus berisi 250 dinamit diketahui hilang dalam perjalanan dari gudang bahan peledak PT MNK Subang ke lokasi tambang PT Batusarana Persada di Desa Rengas Jajar, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Dalam perjalanannya, truk sempat berhenti ke gudang PT MNK di Marunda, Jakarta Utara. Dari Marunda, berangkat lagi dua truk sehingga total empat truk jalan beriringan. Empat truk tersebut mengangkut bahan peledak dengan jenis amonium nitrat sebanyak 30.000 kilogram, dinamit 2.000 kilogram atau 80 dus, dan detonator listrik sebanyak 4.000 unit.

Dari hasil penyelidikan, truk sempat berhenti atau singgah sebanyak lima kali. Pada Kamis (27/6/2013), diketahui hilangnya dua dus berisi total 250 dinamit setelah dilakukan pengecekan di Bogor. Ada sobekan terpal yang menutup truk tersebut. Bahan peledak yang hilang berukuran 5 x 20 sentimeter dengan bentuk seperti sosis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com