Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Banyak yang Pernah Coba Sogok Saya

Kompas.com - 22/09/2013, 10:20 WIB
Suhartono

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — Praktik-praktik gratifikasi sudah marak sejak dulu. Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla termasuk pejabat yang sering dicoba disuap.

Selain sebagai pengusaha, Kalla juga pernah menjadi Menteri Perdagangan, Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog), dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, serta Wakil Presiden RI. Semua itu jabatan basah yang memungkinkan pejabat mendapat hadiah.

"Waktu jadi Menteri Perdagangan, saya sering mau disuap oleh sejumlah asosiasi terkait beberapa komoditas. Namun, saya tolak, kalau dulu saya terima, saya sudah masuk penjara, he-he-he," ujar Kalla saat bercerita di pesawat pribadinya dalam perjalanan pulang dari Singapura ke Semarang, Jawa Tengah, akhir pekan ini.

Bahkan saat menjadi Kabulog, Kalla mengaku sering dikuntit oleh pengusaha yang ingin menyogoknya terkait sebuah komoditas.

"Sudah saya tolak berkali-kali, tetapi dia masih berusaha. Saat Lebaran, saya lihat di pesawat ada orang yang bungkuk-bungkuk kasih hormat, tetapi saya biarkan saja. Saat Lebaran, dia nongol lagi di rumah mau memberi ucapan. Namanya Lebaran dan saya kira mau kasih ucapan, ya saya terima. Saya tidak tahu ternyata dia kasih kado juga ke orang rumah," tambahnya.

Setelah Kalla tahu, ternyata hadiah itu jam-jam mahal. "Saya marah, dan saya suruh segera kembalikan. Saya minta orang itu jangan sampai dekat, apalagi bisa menemui saya lagi," lanjut Kalla.

Menurut Kalla, kalau disinggung soal penolakan gratifikasi, pihaknya sudah lama melakukannya. "Jadi, saya sudah tolak dari dulu sebelum sekarang ramai soal gratifikasi. Kalau saya memang suka menerimanya, ya sudah selesai, saya masuk bui," ujar Kalla lagi terkekeh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com