Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla dan Aung San Suu Kyi Jadi "Bintang" di Singapore Summit

Kompas.com - 21/09/2013, 13:04 WIB
Suhartono

Penulis


SINGAPURA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla dan tokoh pejuang demokrasi, yang kini politisi di Parlemen Myanmar, Aung San Suu Kyi, menjadi bintang pada hari pertama Singapore Summit, Sabtu (21/9/2013).

Kursi Kalla dan Aung San Suu Kyi ditempatkan berdekatan dalam satu meja. Keduanya, yang duduk bersebelahan, juga banyak disorot oleh kamera televisi dan foto media massa di Singapura. Bahkan, dalam buku pegangan yang dibagikan ke peserta, nama Kalla dan Aung San Suu Kyi disebut sebagai tamu khusus dalam pertemuan kedua Singapore Summit tersebut.

Saat jeda, keduanya juga banyak dihampiri sejumlah pengusaha yang mengajaknya berbincang-bincang. Sebelumnya, dalam sesi pertama ini, acara dibuka oleh mantan Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo. Yeo sendiri duduk bersama Kalla dan Aung San Suu Kyi.

"Saya bicara dulu dalam sesi siang ini sebelum makan siang, dan baru Aung San Suu Kyi yang berpidato," kata Kalla.

Sesuai jadwal, Aung San Suu Kyi akan bicara pada pukul 13.00 waktu setempat.

Menurut Kalla, sekitar empat bulan lalu, Kalla juga diundang khusus oleh mantan Menteri Luar Negeri Singapura George Yeo, yang datang ke Indonesia untuk menyampaikan undangan khusus.

Salah seorang panitia penghubung tamu, Jasson Lin, mengatakan bahwa Kalla diundang karena dia tokoh yang penting bagi Singapura.

"Dia pengusaha yang cukup baik, teman baik Pak Yeo dan dikenal sebagai aktivis perdamaian," ujarnya.

Demikian juga Aung San Suu Kyi, yang dianggap sebagai tokoh penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com