Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurhayati: Tolong Pisahkan soal Anas dengan Rotasi Demokrat

Kompas.com - 18/09/2013, 18:47 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf mengatakan rotasi yang dilakukan terhadap posisi anggota partai dan sanksi terhadap politisi partai yang hadir dalam acara Pehimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) adalah dua hal yang berbeda. Nurhayati pun meminta agar partainya tak lagi dikaitkan dengan pendiri PPI, Anas Urbaningrum.

“Rotasi kali ini hampir semua diganti, jangan dikait-kaitkan. Rotasi ini sudah lama direncanakan, namun baru terjadi hari ini. Jadi tolong pisahkan antara ormas Anas dengan Partai Demokrat,” ujar Nurhayati di Kompleks Parlemen, Rabu (18/9/2013).

Nurhayati saat itu ditanyakan soal kemungkinan rotasi dilakukan karena adanya kehadiran politisi Partai Demokrat di peluncuran PPI. Apalagi, dua loyalis Anas turut dicopot dalam rotasi kali ini yakni Saan Mustopa yang sebelumnya menjabat Sekretaris Fraksi dan Gede Pasek Suardika yang sebelumnya menjabat Ketua Komisi III DPR.

TRIBUNNEWS/HERUDIN Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, saat akan meluncurkan organisasi masyarakat (ormas) Rumah Pergerakan Indonesia, di kediamannya di Jakarta Timur, Minggu (15/9/2013). Anas bersama loyalisnya mendeklarasikan Ormas ini yang mengusung gerakan anti diskriminasi dalam bidang hukum, politik dan ekonomi.

Keduanya dikenal dekat dengan Anas. Saan adalah kerabat Anas sejak menjadi aktivis mahasiswa sementara Pasek bahkan menjadi Sekretrais Jenderal PPI. Nurhayati mengatakan fraksi akan tetap memberikan sanksi kepada dua anggotanya itu. Tetapi, Nurhayati mengatakan sanksi akan diberikan menyusul berupa surat peringatan karena dianggap telah menyalahi etika partai. Meski demikian, Nurhayati menyatakan ormas yang didirikan itu adalah ormas biasa.

“Tidak ada yang dikatakan menghabisi loyalis Anas dan sebagainya. Kalau yang diganti Saan dan Pasek, memang keduanya tidak bisa dimenafikan tapi yang lain-lain tidak ada. Kami pun tidak ada kekhawatiran sama sekali dari atas ormas ini,” ucap Nurhayati.

Selain dua loyalis Anas itu, pergantian juga terjadi terhadap Bendahara Fraksi Sonny Waplau yang digantikan oleh Lucy Kurniasari. Posisi Wakil Ketua Komisi V yang sebelumnya dijabat Mulyadi kini digantikan oleh Michael Watimena. Posisi Wakil Ketua Komisi VI yang dijabat Benny K Harman digantikan oleh Azam Azman Natawijaya.

Selanjutnya, posisi Wakil Ketua Komisi VIII yang sebelumya dijabat Radityo Gambiro digantikan oleh Mahrus Munir dan posisi Ketua Komisi X yang sebelumnya dijabat Agus Hermanto kini dijabat Wayan Sugiana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com